Page 333 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 333
Hal ini dijadikan dasar oleh Badan POM dalam mengawal keamanan obat yang
beredar di Indonesia.
Pada tanggal 17 September 2019, Badan POM menerbitkan Informasi Awal untuk
Tenaga Profesional Kesehatan terkait Keamanan Produk yang Mengandung Bahan
Aktif Ranitidin.
Pada tanggal 4 Oktober 2019, Badan POM menerbitkan penjelasan terkait jenis
produk ranitidin yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA di atas ambang batas
berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan Badan POM.
Badan POM telah memerintahkan industri farmasi pemegang izin edar produk yang
terdeteksi mengandung cemaran NDMA yang melebihi batas ambang untuk
melakukan penghentian produksi dan distribusi serta melakukan penarikan kembali
(recall) seluruh bets produk yang terdeteksi mengandung cemaran NDMA.
Berdasarkan kajian terhadap hasil pengujian yang telah dilakukan Badan POM
sampai dengan tanggal 9 Oktober 2019 terhadap adanya cemaran NDMA pada
produk ranitidin, dalam rangka kehati-hatian untuk melindungi masyarakat Badan
POM memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang izin edar produk ranitidin
untuk menghentikan sementara produksi, distribusi dan peredarannya.
Sebagai bentuk tanggung jawab industri farmasi dalam menjamin mutu dan
keamanan obat yang diproduksi dan diedarkan, beberapa industri farmasi telah
melakukan pengujian secara mandiri terhadap cemaran NDMA dan menarik secara
sukarela produk ranitidin dengan kandungan cemaran melebihi ambang batas yang
diperbolehkan.
Badan POM terus melakukan pengambilan dan pengujian sampel produk ranitidin.
Pengujian dan kajian risiko akan dilanjutkan terhadap seluruh produk yang
mengandung ranitidin untuk menjadikan dasar pengambilan keputusan selanjutnya.
Badan POM akan terus memperbarui informasi sesuai dengan data yang terbaru.
Masyarakat yang sedang menjalani pengobatan dengan ranitidin dapat menghubungi
dokter atau apoteker untuk mendapatkan alternatif pengganti terapi.
Maka dari itu Kepala Balai Besar POM Palembang, Dra. Hardaningsih, Apt. MHSM,
mengimbau Masyarakat agar tidak resah menanggapi pemberitaan yang ada.
Jika masyarakat memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi apoteker,
dokter dan tenaga kesehatan lainnya
"Jadi bagi masyarakat yang mungkin saat ini tengah menjalani proses pengobatan
dengan menggunakan obat Ranitidin, bisa mengkonsultasikan pada Dokternya, untuk
melakukan pengobatan dengan obat alternatif lainnya.
Obat tukak lambung kan juga banyak jenis lainnya,"Jelas Hardaningsih, Rabu
(16/10/2019).