Page 55 - PENARIKAN PRODUK RANITIDIN YANG TERKONTAMINASI N-NITROSODIMETHYLAMINE (NDMA)
P. 55
Sedangkan pemberitahuan ke apotik, toko obat, klinik dan rumah sakit swasta Diskes
belum bisa berbuat banyak lantaran belum mengantongi surat resmi dari instansi
terkait.
Jika pemberitahuan itu telah diterima, Diskes akan berkoordinasi dengan instansi lain
seperti kepolisian dan BPOM daerah.
Untuk mencari cara agar bisa dilakukan sosialisasi dan penarikan.
"Jika langsung dilakukan penarikan, kita takut ada penolakan dan bahkan perlawanan
seperti yang sudah-sudah. Makanya harus hati-hati juga," tandas Asril.
Direktur RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, dr Zul Anwar menyatakan, pihaknya
menghentikan penggunaan obat ranitidine setelah adanya pemberitahuan dari BPOM.
Namun hanya untuk merk Zantak dan Kimia Farma saja seperti yang disampaikan
oleh BPOM.
Sedangkan ranitidine merk lain masih aman untuk dikonsumsi pasien yang
membutuhkannya.
"Informasi yang saya dengar untuk (obat) dua merk itu dalam proses produksinya
terpapar oleh zat tertentu yang diduga bisa memicu kanker. Makanya langsung kita
hentikan sementara," tandas dr Zul Anwar.
RSUD Selasih tetap memakai obat ranitidine dari merk lain yang masih aman untuk
diberikan kepada pasien.
Penghentian sementara akan dilakukan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut lagi
atas hasil temuan tersebut.
Macam-macam Obat yang Mengandung Ranitidine
Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) menarik obat yang mengandung
ranitidine yang disebut mengandung cemaran N-Nitrosodimethylamine (NDMA).
Mengutip situs resmi BPOM, Senin (7/10/2019), yang dilansir Kompas.com, ranitidine
adalah obat yang digunakan untuk pengobatan gejala penyakit tukak lambung dan
tukak usus.
Informasi soal kandungan NDMA pada ranitidine awalnya disampaikan oleh US Food
and Drug Administration (US FDA) serta European Medicine Agency (EMA).
Kedua lembaga tersebut sebelumnya mengeluarkan peringatan tentang adanya
temuan cemaran NDMA dalam jumlah relatif kecil pada sampel produk yang
mengandung bahan ranitidine.
NDMA merupakan turunan zat Nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami.
Menurut studi, ambang batas cemaran yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari
(acceptable daily intake).
Dan bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker jika dikonsumsi melebihi ambang
batas dalam jangka waktu yang lama.