Page 19 - Presskonpress Badan POM Serahkan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik untuk Sarana Produksi Vaksin COVID-19 di Bio Farma 30 - 31 Desember 2020
P. 19
Judul : Kantongi Izin dari BPOM, Bio Farma Akan Produksi 100 Juta
Vaksin Covid-19
Nama Media : kompas.com
Tanggal : 31 Desember 2020
Halaman/URL :
https://money.kompas.com/read/2020/12/30/183700026/kantong
i-izin-dari-bpom-bio-farma-akan-produksi-100-juta-vaksin-covid-
19-
Tipe Media : Online
PT Bio Farma (Persero) resmi
mengantongi sertifikat perizinan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk
produksi vaksin Covid-19 dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Dengan demikian Bio Farma sudah sangat
layak untuk produksi vaksin Covid-19," ujar
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir
dalam konferensi pers virtual, Rabu
(30/12/2020).
Ia mengatakan, Bio Farma siap untuk mendistribusikan vaksin Covid-19.
Perusahaan farmasi pelat merah itu telah membuat sistem yang terintegrasi secara
digital untuk memastikan pendistribusian berjalan dengan baik.
"Sehingga bisa memastikan bahwa vaksin ayang akan diberikan ke rakyat Indonesia
memenuhi kebutuhan," kata dia. Honesti menambahkan, hingga saat ini tidak ada
kejadian serius dalam uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 Sinovac yang dilakukan di
Bandung, Jawa Barat.
Sehingga semakin besar peluang untuk vaksin tersebut mendapat izin penggunaan
darurat (Emergency Use Authorization atau EUA) dari BPOM dan bisa segera
diproduksi oleh Bio Farma. "Kami berharap kondisi ini bisa terus dapatkan hingga
tahap akhir sehingga hasilnya benar-benar bisa kami laporkan ke BPOM untuk bisa
mendapatkan EUA," ujar Honesti.
Sementara itu, Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, pemberian sertifikasi
CPOB sejalan dengan kelanjutan uji klinis vaksin Sinovac di Bandung. Hasil uji klinis
di Brasil dan Chili pun akan diterima BPOM. Ia mengatakan, nantinya Bio Farma
akan memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun setelah sertifikasi ini
resmi dikantongi.
Menurutnya, kapasitas dan lokasi produksi kedepannya akan diperluas sehingga Bio
Farma bisa memproduksi vaksin Covid-19 lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan