Page 52 - Konpers Penindakan Obat Tradisional dan Pangan Olahan
P. 52

Judul                 : BPOM 'Take Down' 48 Ribu Lapak Online, Ada yang Jual 'Obat
                                      COVID-19'

                 Nama Media           : 24berita.com
                 Tanggal              : 26 September 2020

                 Halaman/URL          :http://www.24berita.com/kesehatan/bpom-take-down-48-ribu-
                                      lapak-online-ada-yang-jual-obat-covid-19/364424-berita

                 Tipe Media           : Online

                                                                  Jakarta  -  Hingga  saat  ini  dipastikan
                                                                  belum  ada  obat  yang  definitif  untuk
                                                                  mengatasi  virus  Corona  COVID-19.
                                                                  Meski begitu, ribuan lapak obat online
                                                                  ilegal       berani         mengklaim
                                                                  dagangannya  sebagai  'obat  COVID-
                                                                  19'.

                                                                  Badan Pengawas Obat dan Makanan
                                                                  (BPOM)  tidak  tinggal  diam.  Pada
                 2019, badan yang dikepalai Penny K Lukito ini mengidentifikasi 24.573 link penjualan
                 obat ilegal.

                 "Jumlah ini meningkat hampir 100 persen menjadi 48.058 tautan selama semester I
                 2020," tulis BPOM dalam keterangan pers, Jumat (25/9/2020).

                 Beberapa obat yang diklaim bisa mengatasi COVID-19 di lapak-lapak tersebut antara
                 lain mencakup hydroxychloroquin, azitromisin, dan dexamethasone. Penjualan obat-
                 obat ilegal tersebut kini telah di-take down.

                 Sementara  itu,  dalam  periode  Maret-September  2020  juga  telah  dilakukan
                 penindakan  di  29  provinsi  dengan  barang  bukti  senilai  Rp  46,7  miliar.  Temuan
                 terbaru adalah 60 item obat ilegal di Rawalumbu, Bekasi, dengan nilai keekonomian
                 diperkirakan Rp 3,25 miliar.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57