Page 10 - Majalah BERAKSI edisi 3
P. 10

ARTIKEL UTAMA  BERAKSI 2023  BERAKSI 2023                                                             ARTIKEL UTAMA


                                                             NEW CONCEPT









                                                            REGIONALISASI

                                                            LABORATORIUM


                                                            BADAN POM



                                                            PENULIS: AAN RISMA ULI N.








 Laboratory yang disampaikan oleh narasumber yaitu  personil laboratorium telah mengimplementasikan
 Prof. Dr. Dedi Fardiaz, Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si.,  budaya  Green Laboratory,  Tim  PPPOMN telah menyu-
 dan Dr. Ir. Firdaus Ali, M.Sc. dengan peserta berasal  sun tools Assessment Green Laboratory yang terdiri atas
 dari seluruh penguji di laboratorium Balai Besar/Ba-  4 bagian  unsur budaya tersebut.
 lai POM yang hadir secara luring dan da-ring.  Tools tersebut digunakan oleh tim Green Laboratory
 Untuk mewujudkan  Green  Laboratory  diperlukan  dalam melakukan asesmen awal terhadap penerapan
 karakter dasar Budaya Laboratorium Hijau. Perilaku  konsep Green Laboratory Culture di laboratorium Balai
 hijau yang dilakukan secara terus menerus oleh per-  Besar/Balai POM di seluruh Indonesia. Asesmen telah
 sonil laboratorium akan membentuk budaya hijau.  dilaksanakan pada 18 – 22 September 2023.  Setelah
 Budaya laboratorium hijau (green lab culture) adalah  dilakukan asesmen awal dan verifikasi terhadap data
 refleksi budaya personal laboratorium dalam pengelo-  dari 34 Balai Besar/Balai POM diperoleh Green Labora-
 laan lingkungan hidup, melalui pengelolaan laborato-  tory Culture untuk budaya konservasi energi dan bu-
 rium yang berkaitan dengan efisiensi dan konservasi  daya  konservasi  air  berturut-turut  sebesar  67,0  dan
 energi, efisiensi dan konservasi air, kesehatan dan ke-  54,4. Dengan demikian masih terdapat gap sebesar   adan Pengawas Obat dan Makanan   Dalam rangka menjangkau cakupan
 nyamanan ruangan,  sumber dan siklus material, serta  33% untuk budaya konservasi energi dan 45,6% untuk   (BPOM) melalui Peraturan Pres-  wilayah pengawasannya, Badan POM memiliki
 dapat  memberikan  pengertian  yang  mudah  terhadap  konservasi air. Oleh karena itu masih diperlukannya   iden Nomor 80 Tahun 2017 mem-  Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tingkat provin-
 pentingnya penghargaan terhadap nilai-nilai keberlan-  penggalakan perilaku hijau agar budaya laboratorium   Bpunyai  tugas  menyelenggarakan  si dan di tingkat kabupaten/kota. Sebelumn-
 jutan  untuk  menyelamatkan  masa  depan  lingkungan  hijau dapat segera terwujud.  tugas pemerintahan di bidang pengawasan  ya, setiap Balai Besar/Balai POM melakukan
 hidup. Untuk  memperoleh gambaran sejauh mana   Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan  pengujian sampel Obat dan Makanan yang
                                   peraturan perundang-undangan.  Salah satu  sama untuk seluruh lingkup pengujian, dan
                                   fungsi  Badan POM  adalah penyelenggaraan  belum semua laboratorium mampu melaku-
                                   Pengawasan Sebelum Beredar (Pre-Market)  kan pengujian tertentu yang memerlukan alat
                                   dan Pengawasan Selama Beredar (Post-Market).  teknologi  tinggi.  Hal  ini  berpotensi  menye-
                                   Pengawasan post-market dilakukan Badan POM  babkan  inefisiensi  belanja  peralatan  labora-
                                   melalui sampling dari pasaran untuk selanjut-  torium, reagensia, dan baku pembanding, di
                                   nya pengujian laboratorium baik secara kim-  samping  inefisiensi  biaya  pemeliharaan  alat
                                   ia,  fisika,  biologi,  mikrobiologi,  serta  biologi  serta pengelolaan SDM pengujian. Terkait hal
                                   molekuler. Pengujian laboratorium merupak-  tersebut, diperlukan langkah strategis agar se-
                                   an  tulang punggung pengawasan  karena  tiap Balai Besar/Balai POM lebih efektif dalam
                                   merupakan landasan ilmiah yang dibutuh-  melakukan pengujian Obat dan Makanan dan
                                   kan dalam pengambilan kebijakan oleh Badan  lebih efisien dalam perencanaan dan penggu-
                                   POM.                                     naan anggaran laboratorium seperti tersebut
                                                                            di atas, serta lebih optimal dalam pengelolaan
                                                                            SDM pengujian namun tetap juga memperha-
                                                                            tikan kemampuan dan kualitas hasil penguji-
                                                                            an yang senantiasa perlu ditingkatkan.


 9                                                          10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15