Page 108 - Badan POM Tindak Tegas Sarana Produksi Tahu Berformalin di Parung
P. 108

yang masih menggunakan bahan berbahaya formalin.

               Contohnya di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Riau. Namun, sampai  saat ini, masih ditemukan pelaku
               usaha produksi pangan yang menggunakan bahan berbahaya.

               Untuk  wilayah  Jawa  Barat,  dari  tahun  2021-2022,  telah  dilakukan  upaya  penertiban  terhadap  lima
               pelaku  usaha  produksi  pangan  olahan  yang  menggunakan  bahan  berbahaya  dilarang  dalam  proses
               produksinya.

               "Kami juga kembali mengimbau kepada pelaku usaha agar mematuhi peraturan perundang-undangan
               yang berlaku, menerapkan cara produksi yang baik, dan menggunakan bahan yang aman. Tidak hanya
               mengejar keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan kesehatan masyarakat," kata Penny Lukito.

               Bahaya konsumsi produk berformalin
               BPOM sendiri terus mengingatkan bahaya dan dampak mengonsumsi pangan yang mengandung bahan
               formalin bagi kesehatan.

               "Bahaya formalin mungkin tidak dapat terlihat langsung mengganggu kesehatan karena tergantung dari
               jumlah dan waktu paparan formalin yang masuk ke dalam tubuh," kata Penny Lukito.

               "Namun,  dalam  jangka  panjang,  formalin  berpotensi  menimbulkan  dampak  negatif  bagi  kesehatan,
               antara lain iritasi saluran napas, sesak napas, pusing, gangguan pernapasan, rusaknya organ penting
               manusia, hingga menyebabkan kematian," lanjutnya.

               Kasus dua pabrik tahu berformalin di Parung Bogor
               Pada  8  Juni  tadi,  BPOM  menemukan  pabrik  tahu  yang  menggunakan  formalin,  lokasi  pertama
               bertempat di Jalan H Mawi Waru Gang Serius RT 003 RW 003, Kelurahan Desa Waru, Kecamatan
               Parung, Kabupaten Bogor.

               Dari  lokasi  ini,  petugas  mengamankan  produk  berupa  tahu  kecil  11.500  potong,  tahu  besar  2.455
               potong, dan bubur tahu 36 drum, serta menemukan barang bukti berupa formalin seberat 60 kilogram.
               Kapasitas produksi per hari pabrik ini mencapai 2 ton dengan nilai omzet sebesar Rp 300 juta per bulan
               atau Rp 3,6 miliar per tahun.

               Lokasi  kedua  bertempat  di  Kampung  Waru  Kaum  RT  008  RW  002  Desa  Waru  Jaya,  Kecamatan
               Parung, Kabupaten Bogor. Di lokasi kedua, petugas menemukan formalin bentuk cair yang diencerkan
               dalam jerigen 30 kg dan formalin bentuk serbuk seberat 8 kg.

               Sekaligus mengamankan produk tahu kecil 4.000 potong, tahu besar 700 potong, bubur tahu sebanyak
               18 drum kecil ukuran 100 liter, 5 drum besar ukuran 200 liter, dan 1 tangki ukuran 500 liter.

               Kapasitas produksi per hari adalah 700 kg kedelai, dengan perolehan omzet Rp 120 juta per bulan atau
               Rp 1,44 miliar per tahun. Tahu hasil produksi dari kedua sarana produksi tersebut diketahui banyak
               didistribusikan ke pasar-pasar di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bogor.
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113