Page 26 - Perpanjangan Batas Kadaluwarsa Vaksin COVID-19
P. 26

Juru  Bicara  Vaksinasi  Covid-19  dari  Kementerian  Kesehatan,  Siti  Nadia  Tarmidzi  mengatakan
                perpanjangan  masa  kedaluwarsa  18  juta  dosis  vaksin  Covid-19  berdasarkan  hasil  evaluasi  Badan
                Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Sabtu (12/3).

                "Sudah (diperpanjang masa kedaluwarsa) dari kemarin. Ini tidak ada keputusan khusus karena sifatnya
                BPOM  melakukan  evaluasi.  Jadi  bukan  Kemenkes  yang  melakukan  evaluasi,"  jelasnya  kepada
                merdeka.com, Minggu (13/3).

                Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan ini menyebut vaksin yang
                telah diperpanjang masa kedaluwarsa aman digunakan untuk masyarakat.

                "Aman kan sudah dikaji BPOM dari sisi mutunya," ucapnya.

                Sementara  itu,  Badan  POM  melalui  keterangan  tertulis  hari  ini  Senin  (14/3),  mengatakan  batas
                kedaluwarsa  suatu  vaksin  merupakan  bagian  dari  jaminan  keamanan,  kemanfaatan,  dan  mutu  yang
                ditetapkan berdasarkan data uji stabilitas produk vaksin. Batas kedaluwarsa ini memberikan indikasi
                batas  akhir  jaminan  mutu  penggunaan  vaksin  jika  disimpan  pada  kondisi  sesuai  dengan  kondisi  uji
                stabilitas.

                "Dalam proses pengajuan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) kepada
                Badan  POM,  Industri  Farmasi  harus  menyampaikan  hasil  uji  stabilitas  untuk  penetapan  batas
                kedaluwarsa," demikian kata Badan POM.

                Sesuai standar internasional, persyaratan data uji stabilitas minimal untuk EUA obat dan vaksin adalah
                tiga bulan. Badan POM selanjutnya melakukan evaluasi terhadap data mutu dan hasil uji stabilitas yang
                mencakup antara lain identifikasi, potensi, sterilitas, cemaran (impurities), endotoksin, dan pH produk
                akhir vaksin.

                Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas tersebut, Badan POM menetapkan batas kedaluwarsa vaksin sesuai
                standar internasional yaitu dua kali waktu pelaksanaan uji stabilitas (2n). Dengan demikian, semua vaksin
                Covid-19 yang merupakan vaksin baru diproduksi dan memiliki data uji stabilitas dengan durasi tiga
                bulan, diberikan persetujuan masa kedaluwarsa enam) bulan.

                Batas kedaluwarsa ini dapat diperpanjang jika tersedia data baru yang dapat membuktikan bahwa mutu
                dan  keamanan  vaksin  masih  memenuhi  syarat  pada  saat  mendekati  kedaluwarsa,  sepanjang  vaksin
                disimpan sesuai dengan kondisi yang ditetapkan. Untuk itu Badan POM terus memantau implementasi
                pelaksanaan uji stabilitas jangka panjang yang dilakukan oleh produsen vaksin yang telah diberikan izin
                penggunaan darurat/EUA.

                Badan POM telah meminta kepada produsen vaksin untuk melengkapi data stabilitas terbaru atau jangka
                panjang. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap data stabilitas yang disampaikan tersebut, Badan POM
                memberikan persetujuan perpanjangan batas kedaluwarsa untuk vaksin Covid-19.

                Vaksin Covid-19 Bio Farma misalnya, batas kedaluwarsa diperpanjang dari enam bulan menjadi 12 bulan.
                Kemudian Vaksin Sinopharm kemasan 1 dosis prefilled syringe dan vaksin Zifivax menjadi 12 bulan.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31