Page 31 - Perpanjangan Batas Kadaluwarsa Vaksin COVID-19
P. 31

Dalam keterangan resmi itu dijelaskan batas kedaluwarsa suatu vaksin merupakan bagian dari jaminan
                keamanan, kemanfaatan, dan mutu yang ditetapkan berdasarkan data uji stabilitas produk vaksin. Batas
                kedaluwarsa tersebut memberikan indikasi batas akhir jaminan mutu penggunaan vaksin jika disimpan
                pada kondisi sesuai dengan uji stabilitas.

                Dalam  proses  pengajuan  izin  penggunaan  darurat  atau  Emergency  Use  Authorization  (EUA)  kepada
                BPOM, industri farmasi harus menyampaikan hasil uji stabilitas untuk penetapan batas kedaluwarsa.
                Sesuai standar internasional, persyaratan data uji stabilitas minimal untuk EUA obat dan vaksin adalah
                tiga bulan.

                BPOM selanjutnya melakukan evaluasi terhadap data mutu dan hasil uji stabilitas yang mencakup antara
                lain  identifikasi,  potensi,  sterilitas,  cemaran  (impurities),  endotoksin,  dan  pH  produk  akhir  vaksin.
                Berdasarkan hasil evaluasi stabilitas tiga bulan tersebut, BPOM menetapkan batas kedaluwarsa vaksin
                sesuai standar internasional yaitu dua kali waktu pelaksanaan uji stabilitas.

                Dengan demikian, semua vaksin Covid-19 yang merupakan vaksin yang baru diproduksi dan memiliki
                data uji stabilitas dengan durasi tiga bulan, diberikan persetujuan masa kedaluwarsa enam bulan. Dalam
                keterangan itu disebutkan batas kedaluwarsa dapat diperpanjang jika tersedia data baru yang dapat
                membuktikan  bahwa  mutu  dan  keamanan  vaksin  masih  memenuhi  syarat  pada  saat  mendekati
                kedaluwarsa, sepanjang vaksin disimpan sesuai dengan kondisi yang ditetapkan.

                Untuk itu, BPOM terus memantau implementasi pelaksanaan uji stabilitas jangka panjang yang dilakukan
                oleh produsen vaksin yang telah diberikan izin penggunaan darurat (EUA). BPOM telah meminta kepada
                produsen vaksin untuk melengkapi data stabilitas terbaru atau jangka panjang.

                Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, per 8 Maret 2022 terdapat 18 juta
                vaksin  yang  diperpanjang  batas  kedaluwarsa  oleh  BPOM  RI.  Vaksin  tersebut  memenuhi  kriteria
                keamanan produk.

                "Jadi kita sebut sebagai vaksin kedaluwarsa itu artinya bukan kedaluwarsa secara kualitas pabrik, tapi
                karena masa edar penggunaan daruratnya yang sudah habis," katanya.
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36