Page 103 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 103
Judul : Pangan Kedaluwarsa Terbanyak di Sulsel
Nama Media : fajar.co.id
Tanggal : 24 Desember 2019
Halaman/URL: https://fajar.co.id/2019/12/24/pangan-kedaluwarsa-terbanyak-di-sulsel
Tipe Media : Online
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -—
Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) RI merilis data
temuan pangan, jelang Natal dan
Tahun Baru 2020. Sulsel menjadi
daerah dengan temuan produk
kedaluwarsa terbanyak se-
Indonesia.
Data itu disampaikan langsung Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito di kantornya,
Jakarta Pusat, Senin, 23 Desember. Sulsel menjadi daerah dengan temuan pangan
terbanyak, yakni 25.481 pcs. Begitupun dengan pangan rusak sebanyak 6.123 pcs.
Penny menjelaskan, temuan pangan ini belum seluruhnya dibeberkan. Tepatnya
temuan tersebut merupakan hasil dari aksi pengawasan pada 34 badan di provinsi
dan 40 kantor pembantu balai di kabupaten/kota se-Indonesia.
Sebetulnya agenda pengawasan rutin dilakukan. Hanya saja saat jelang hari besar,
peredaran pangan tanpa izin, kedaluwarsa, dan rusak yang tak sesuai aturan kian
masif. Jumlah temuan mereka tahun ini juga sangat besar.
“Ini baru setengah jalan, yakni per 19 Desember. Memang secara keseluruhan
temuannya besar, mencapai 188.768 kemasan dengan 5.415 item. Nilainya mencapai
Rp3,97 miliar,” bebernya.
Penny berharap temuan ini menjadi tindak lanjut bagi kabupaten/kota. Selama ini
banyak rekomendasi yang mereka teruskan ke pemerintah daerah, untuk memindaki
produsen tanpa izin dan menyalahi aturan. Hanya saja, kondisinya memiriskan.
Pihaknya berupaya, agar selain pembinaan ada efek jera. Selain itu, saat ini
pengurusan registrasi produk kian dipermudah. Hanya lima hari kerja, belum lagi
khusus UMKM ada potongan biaya hingga 50 persen. Biayanya pun murah.
“Sangat minim rekomendasi kami yang dilanjutkan. Makanya saat ini kami sementara
berfikir, sanksi seperti apa yang lebih membuat mereka berhenti. Karena temuan ini
cukup besar,” tambah Penny.
Palopo Terbanyak
Kepala BPOM Sulsel Abdul Rahim tak menampik banyaknya temuan tersebut.
Temuan produk pangan kedaluwarsa dan rusak paling banyak dilakukan oleh kantor
cabang BPOM di Palopo.