Page 107 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 107
Judul : Pangan Kedaluwarsa, Terbanyak di Makassar dan Palopo
Nama Media : newsurban.id
Tanggal : 24 Desember 2019
Halaman/URL: https://newsurban.id/2019/12/24/pangan-kedaluwarsa-terbanyak-di-
makassar-dan-palopo/
Tipe Media : Online
MAKASSAR, NEWSURBAN.ID –
Total temuan pangan kedaluwarsa
oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) RI sebanyak
81.138 kemasan makanan dan
minuman. Dari jumlah itu, 25.481
kemasan (31,4%) beredar di Sulsel.
Lebih mendetail, temuan di Sulsel,
paling banyak berada di Kota Palopo
dan Kota Makassar. Di kedua kota
ini, BPOM menemukan produk pangan kedaluwarsa berada di gudang.
Kepala BPOM Sulsel, Abdul Rahim, menyebut sebagian besar makanan dan
minuman kedaluwarsa itu ditemukan di Palopo.
Rahim menjelaskan produk pangan yang lewat masa konsumsinya itu beraneka jenis.
Mulai dari bumbu masak, kopi bubuk hingga permen. Temuan produk kedaluwarsa
tidak banyak didapati di retail, tapi di gudang-gudang penyimpanan.
“Kami lebih banyak temukan di gudang-gudang penyimpanan, itu harus dimusnahkan
atau dikembalikan,” katanya.
Rahim tak menampik, selain di Kota Palopo, produk pangan yang lewat masa
konsumsinya juga banyak ditemukan di Kota Makassar.
Data BPOM Sulsel hingga 18 Desember 2019, ditemukan 80 item produk dengan
rincian 58 item rusak, 5 item kedaluwarsa, 8 item makanan tanpa izin edar, dan 9 item
produk tanpa memenuhi ketentuan.
Dari temuan tersebut, konsumen harus teliti dalam berbelanja. Konsumen harus
mengecek masa expired (kedaluwarsa) sebelum memutuskan untuk membeli. Sebab
pangan yang expired bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. (so/*)