Page 108 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 108
Judul : BPOM Perkuat Pengawasan Pangan Selama Libur Natal dan Tahun
Baru 2020
Nama Media : trubus.id
Tanggal : 24 Desember 2019
Halaman/URL: https://news.trubus.id/baca/34292/bpom-perkuat-pengawasan-
pangan-selama-libur-natal-dan-tahun-baru-2020
Tipe Media : Online
Trubus.id-Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM)
menemukan Rp3,97 miliar pangan
Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK)
dari 1.152 sarana distribusi pangan
(ritel, importir, distributor, grosir)
selama bulan Desember 2019.
“Sejak awal Desember 2019, BPOM
melalui 33 Balai Besar/Balai POM
dan 40 Kantor BPOM di
kabupaten/kota seluruh Indonesia telah melakukan intensifikasi pengawasan pangan
di wilayah kerja masing-masing, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan
berbagai lintas sektor terkait,” demikian dikatakan Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito
mengutip siaran pers BPOM, Selasa (24/12)
Penny menyampaikan bahwa kegiatan intensifikasi pengawasan pangan ini rutin
dilakukan BPOM untuk mengantisipasi beredarnya produk yang tidak memenuhi
syarat, sekaligus dalam rangka melindungi masyarakat dari konsumsi produk yang
berisiko bagi kesehatan.
“Pada waktu-waktu tertentu, seperti menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru,
peredaran pangan cenderung meningkat,” paparnya.
Permintaan yang meningkat ini umumnya terkait dengan sejumlah bahan pokok
kebutuhan sehari-hari, seperti Air Minum dalam Kemasan, tepung, maupun pangan
sajian hari raya seperti aneka jenis minuman, makanan ringan, permen, dan
sebagainya. Intensifikasi Pengawasan menjelang Hari Raya ini melengkapi
pengawasan rutin yang dilakukan sepanjang tahun oleh BPOM di seluruh Indonesia,
disamping kegiatan operasi/pengawasan dengan target khusus.
Lebih lanjut, Kepala BPOM menuturkan bahwa situasi ini seringkali digunakan oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan pangan yang tidak aman
dan/atau tidak layak dikonsumsi, antara lain pangan Tanpa Izin Edar (TIE) atau ilegal,
pangan kedaluwarsa, pangan rusak (penyok, kaleng berkarat, rusak, dan
bolong/bocor).
Karena itu, BPOM melakukan intensifikasi pengawasan dengan target utama adalah
rantai distribusi produk pangan di sisi hulu, yaitu importir, distributor, maupun sarana
grosir/penjualan skala besar, terutama yang memiliki rekam jejak pelanggaran. Lebih