Page 25 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 25
Judul : Awasi Penjual Nakal Jelang Nataru, BPOM Razia Pangan
Kedaluwarsa
Nama Media : detik.com
Tanggal : 23 Desember 2019
Halaman/URL: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4833695/awasi-penjual-
nakal-jelang-nataru-bpom-razia-pangan-kedaluwarsa
Tipe Media : Online
Jakarta - Meningkatnya kebutuhan
pasar terhadap bahan pangan
menjelang hari raya natal dan tahun
baru (nataru) 2020 membuat Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) memperkuat pengawasan.
Hasil razia terbaru yang dilakukan
berhasil mengamankan sekitar Rp
3,79 miliar pangan ilegal dan tidak
layak yang masih beredar.
Menurut Kepala BPOM RI, Penny K Lukito, banyak pedagang nakal bermunculan
karena memanfaatkan momen nataru. Mereka ketahuan menjual produk-produk
kedaluwarsa, rusak, hingga ada yang tidak memiliki izin edar.
"Bahan pangan yang paling banyak ya, karena sekarang menjelang hari raya banyak
yang bikin kue, jualan kue ya, memproduksi kue. Bahkan di rumah tangga untuk
dikonsumsi sendiri atau dalam olahan UMKM (usaha mikro kecil menengah), atau
bahkan industri besar," kata Penny saat ditemui pada Senin (23/12/2019).
Data yang didapatkan dari BPOM menunjukkan pangan yang ditemukan tanpa izin
edar adalah jenis bahan tambahan pangan, seperti mentega, pewarna, pengawet,
perisa dan pengembang makanan sejumlah 19.945 buah.
"Kemudian kalau yang kadaluwarsa umumnya adalah minuman, minuman dalam
kemasan, kemudian juga bumbu-bumbu, skm (susu kental manis) juga ada. Minuman,
kopi, makanan ringan, makanan yang khas ya dengan suasana hari raya natal dan
tahun baru," tuturnya.
Jumlah produk pangan yang kadaluwarsa ini pun tak main-main, yaitu berjumlah
20.786 buah didominasi oleh minuman berjenis serbuk.
Sementara itu produk pangan dengan kemasan rusak ditemukan ada 5.746 buah
didominasi oleh minuman kopi.