Page 28 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Nataru 2020
P. 28
Jenis produk berupa Bahan Tambahan Pangan (BTP), teh kering, bumbu, minuman
berperisa, dan AMDK. Temuan pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Sulawesi
Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Maluku
Utara, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Aceh, dan Kalimantan Selatan dengan jenis
produk minuman serbuk, bumbu, minuman kopi, makanan ringan, dan tepung.
“Sementara temuan pangan rusak banyak ditemukan di Sulawesi Selatan, Papua
Barat, Nusa Tenggara Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Selatan,
Bengkulu, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Kepulauan
Bangka Belitung dengan jenis pangan minuman kopi, permen, Susu Kental Manis,
minuman berperisa, dan tepung,” tukas Penny K. Lukito.
Dalam rangka perlindungan masyarakat maka seluruh produk pangan yang TMK telah
diturunkan dari rak pajang/display, diamankan setempat, dan diperintahkan untuk
tidak diedarkan. Selanjutnya terhadap pelaku usaha akan dilakukan pendalaman
untuk menetapkan sanksi yang diberikan, berupa sanksi administratif atau perlu
ditingkatkan ke dalam proses pro-justitia. Kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan
Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru ini dilaksanakan dengan tetap
mengedepankan upaya pembinaan kepada para pelaku usaha.
Kepala Badan POM menegaskan Badan POM berkomitmen untuk melindungi
masyarakat dari kejahatan Obat dan Makanan. Setiap pelaku usaha di Indonesia
harus mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk di
bidang keamanan pangan. Masyarakat dihimbau untuk lebih berhati-hati dalam
memilih pangan yang akan dikonsumsi dengan CEK KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar,
dan Kedaluarsa). “Pengawalan keamanan pangan menjelang Hari Raya Natal dan
Tahun Baru yang dilakukan oleh Badan POM, diharapkan dapat melindungi
kesehatan masyarakat.” tutup Kepala Badan POM.

