Page 18 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 18
https://republika.co.id/berita/ramadhan/kuliner- Sementara itu, kata dia, terdapat 83 sampel atau
ramadhan/prshfb320/bpom-formalin-dan-boraks-masih- 2,96 persen pangan takjil tidak memenuhi syarat
dicampur-jajanan-takjil
(TMS). TMS itu, kata dia, dikelompokkan menjadi
BPOM: Formalin dan Boraks Masih empat kategori yaitu agar-agar, minuman
Dicampur Jajanan Takjil berwarna, mie, dan kudapan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebagian besar Penny mengatakan apabila dibandingkan dengan
temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan data intensifikasi pangan pada 2018, tahun ini
(BPOM) untuk pangan jajanan berbuka puasa terjadi penurunan persentase produk takjil yang
(takjil) di berbagai kota di Indonesia hingga TMS. Pada pelaksanaan intensifikasi tahap III
pertengahan Ramadhan tahun ini terungkap 2018, kata dia, sampel yang tidak memenuhi
dicampur bahan berbahaya formalin. syarat sebesar 5,34 persen.
Kepala BPOM, Penny Lukito, dalam jumpa "Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran
persnya di Jakarta, Senin (20/5), mengatakan dan pemahaman pedagang takjil yang
dari hasil intensifikasi BPOM terhadap bahan kebanyakan merupakan ibu rumah tangga
berbahaya yang banyak disalahgunakan pada terhadap keamanan pangan semakin
pangan yaitu formalin 39,29 persen, boraks meningkat," katanya.
(32,14 persen), dan rhodamin B (28,57 persen). Penny mengatakan hal itu tidak terlepas dari
Dia mengatakan persentase itu diambil dari upaya BPOM bersama kementerian dan lembaga
2.804 sampel yang diperiksa petugas BPOM di terkait yang gencar melakukan sosialisasi serta
berbagai kota di Indonesia. komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
masyarakat dan pelaku usaha.