Page 23 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 23
Di samping melakukan intensifikasi pengawasan akan dikonsumsi. "Dengan pengawalan
pangan selama Ramadan, Balai Besar POM di keamanan pangan pada bulan Ramadhan dan
Jakarta bersama Korwas Penyidik Pegawai Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan oleh Badan
Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya melakukan POM, diharapkan dapat menjaga ketenangan dan
penindakan terhadap sarana importir atau kekhusyukan masyarakat muslim dalam
distributor pangan di Jakarta Selatan pada 16-17 beribadah," pungkasnya. [ray]
Mei 2019.
"Dalam penindakan tersebut, petugas
menemukan lebih dari 190.000 sachet produk
kopi merek Pak Belalang berbagai varian yang
diduga telah diubah tanggal kedaluwarsanya.
Pelaku menghapus 2 digit tahun kedaluwarsa
pada label produk dan menggunting label
kedaluwarsa pada kemasan sachet produk,"
ujarnya.
"Petugas menyita seluruh barang bukti produk
yang nilai keekonomiannya diperkirakan
mencapai Rp 1,4 miliar. Petugas juga
menemukan peralatan yang digunakan untuk
menghapus atau mengganti label kedaluwarsa
tersebut," tambahnya.
Dia mencontohkan, dalam produk Kopi Pak
Belelang, pelaku melakukan tiga pelanggaran
yakni kopi diimpor dari luar negeri tanpa
memiliki Surat Keterangan Impor (SKI) dari
BPOM, mencantumkan tulisan 'Rajanya Kopi
Nusantara'.
"Padahal produk ini merupakan produk impor,
dan ketiga label produk tidak sesuai dengan yang
disetujui oleh Badan POM, termasuk dengan
sengaja mengubah tanggal kedaluwarsa,"
ucapnya.
Penny menegaskan, BPOM akan mencabut
Nomor Izin Edar (NIB) produk kopi Pak Belalang
karena melakukan pelanggaran administratif
dan pidana, serta menindak lanjuti dengan
projustitia, karena melanggar Pasal 99 jucto
pasal 143 Undang-Undang No.18 tahun 2012
tentang Pangan.
"Badan POM juga akan mengembangkan temuan
ini kepada pihak-pihak terkait yang
berkontribusi terhadap pelanggaran tersebut.
BPOM tidak segan untuk menindak siapa pun
yang dengan sengaja melanggar peraturan
dengan melakukan kejahatan obat dan makanan.
Karena itu, setiap pelaku usaha harus mematuhi
segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku," tegasnya.
Dengan begitu, masyarakat diminta untuk lebih
berhati-hati lagi dalam memilih makanan yang