Page 22 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 22
https://www.merdeka.com/peristiwa/selama-ramadan- "Peningkatan jumlah dan nilai keekonomian
bpom-temukan-170-ribu-makanan-rusak-kedaluwarsa-dan- temuan tersebut merupakan hasil dari semakin
ilegal.html
meluasnya cakupan pengawasan intensitikasi
Selama Ramadan, BPOM Temukan 170 pangan hingga ke Kabupaten dan Kota," jelasnya.
Ribu Makanan Rusak, Kedaluwarsa dan Berdasarkan lokasi temuan, lanjut Penny,
Ilegal temuan pangan kedaluwarsa banyak ditemukan
Merdeka.com - Badan Pengawasan Obat dan di Kendari, Jayapura, Mimika, Palopo dan Bima,
Makanan (BPOM) melakukan pengawasan dengan jenis produk susu kental manis, sirup,
pangan secara intensif jelang Hari Raya Idul Fitri tepung, makanan ringan dan biskuit. Temuan
atau selama bulan Suci Ramadan. Pengawasan pangan rusak banyak ditemukan di Palopo,
sudah mulai dilakukan oleh BPOM sejak 22 April Banda Aceh, Bima, Kendari dan Gorontalo.
2019 hingga 7 Juni 2019 melalui 33 Balai Dengan jenis produk pangan yang rusak yaitu
Besar/Balai POM dan 40 Kantor Badan POM di susu kental manis, sereal, minuman teh, ikan
seluruh Indonesia. dalam kemasan kaleng dan minuman berperisa.
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito "Sementara untuk temuan pangan ilegal banyak
mengatakan, pihaknya telah melakukan ditemukan di Kendari, Tangerang, Makassar,
pemeriksaan terhadap 1.834 sarana ritel dan Baubau dan Banjarmasin, dengan jenis produk
distribusi pangan yang terdiri dari 1.553 sarana garam, makanan ringan, cokelat, Air Minum
ritel dan 281 sarana gudang Dalam Kemasan (AMDK) dan minuman
distributor/importir, pada 10 Mei 2019 (Tahap berperisa," paparnya.
III). Untuk pangan jajanan berbuka puasa (takjil),
"Hasil pemeriksaan menemukan 170.119 dari 2.804 sampel yang diperiksa oleh petugas
kemasan produk pangan rusak, kedaluwarsa dan Badan POM di berbagai kota di Indonesia, masih
ilegal atau Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) terdapat 83 sampel (2,96 persen) Tidak
dari 796 sarana distribusi dengan total nilai Memenuhi Syarat (TMS), yang dikelompokkan
keekonomian mencapai lebih dari Rp 3,4 miliar," menjadi 4 kelompok yaitu kelompok agar-agar,
kata Penny di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin minuman berwarna, mie dan kelompok kudapan.
(20/5). "Temuan bahan berbahaya yang banyak
Penny menuturkan, pengawasan ini difokuskan disalahgunakan pada pangan yaitu formalin
pada pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, (39.29 persen), boraks (32.14 persen), dan
kedaluwarsa dan rusak serta pangan jajanan rhodamin B (28,57 persen). Apabila
berbuka puasa (takjil) yang kemungkinan dibandingkan dengan data intensifikasi pangan
mengandung bahan berbahaya seperti formalin, pada tahun 2018, tahun lni teriadi penurunan
boraks dan pewarna dilarang (rhodamin B dan persentase produk takjil yang TMS. Pada
methanylyellow). pelaksanaan intensifikasi tahap lll tahun 2018,
sampel yang tidak memenuhi syarat sebesar 5,34
Jika dibandingkan dengan data intensitikasi persen" ungkapnya
pangan tahun 2018, terjadi peningkatan jumlah
temuan dan besaran nilai keekonomian temuan. "Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran
Pada Tahap III tahun 2018, pemeriksaan dan pemahaman pedagang takjil yang
dilakukan terhadap 1.726 sarana ritel atau kebanyakan merupakan ibu rumah tangga
distributor pangan. Jumlah total temuan produk terhadap keamanan pangan semakin
pangan TMK sebanyak 110.555 kemasan dari meningkat," sambungnya.
591 sarana distribusi dengan total nilai
keekonomian lebih dari Rp 2,2 miliar.