Page 24 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 24

https://www.beritasatu.com/ramadansatu/ramadan/5551  distributor/importir.   Hasil   pemeriksaan
               49/selama-ramadan-bpom-temukan-rp-33-m-pangan-tidak-  menemukan  170.119  kemasan  produk  pangan
               standar
                                                                rusak,  kedaluwarsa,  dan  ilegal  atau  tidak
               Selama Ramadan, BPOM Temukan Rp 3,4              memenuhi  ketentuan  (TMK)  dari  796  sarana
               M Pangan Tidak Standar                           distribusi.
                                                                Menurut Penny, jika dibandingkan dengan data
               Jakarta,  Beritasatu.com -  Badan  Pengawas      intensifikasi  pangan  tahun  2018,  terjadi
               Obat   dan   Makanan   (BPOM)   melakukan        peningkatan  jumlah  temuan  dan  besaran  nilai
               intensifikasi  pengawasan  pangan  selama  bulan   keekonomian  temuan.  Pada  tahap  ke-3  tahun
               puasa  dan  jelang  Idul  Fitri.  Dari  pengawasan   2018,  pemeriksaan  dilakukan  terhadap  1.726
               tersebut ditemukan banyak sekali pangan tidak    sarana  ritel/distributor  pangan,  dengan  jumlah
               memenuhi  syarat,  seperti  rusak,  kedaluwarsa,   total  temuan  produk  pangan  TMK  sebanyak
               dan  ilegal.  Total  nilai  ekonomi  dari  produk-  110.555  kemasan  dari  591  sarana  distribusi
               produk tersebut mencapai Rp 3,4 milyar.          dengan total nilai keekonomian lebih dari Rp 2,2
               Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, dalam     milyar.
               jumpa  pers  di  Jakarta,  Senin  (20/5/2019)  pagi   “Peningkatan  jumlah  dan  nilai  keekonomian
               mengatakan,  selama  bulan  Ramadan  dan         temuan tersebut merupakan hasil dari semakin
               menjelang   Idul   Fitri,   biasanya   terjadi   meluasnya  cakupan  pengawasan  intensifikasi
               peningkatan  pembelian  dan  konsumsi  produk    pangan hingga ke kabupaten dan kota,” kata Peny
               pangan   (demand)   yang   diikuti   dengan      kepada wartawan di Kantor BPOM, Jakarta.
               peningkatan persediaan dan peredaran (supply)
               di  berbagai  tempat.  Tidak  jarang,  momen     Rusak
               tersebut  menjadi  ajang  beredarnya  produk
               pangan yang tidak memenuhi syarat keamanan       Penny    menambahkan,    temuan    pangan
               dan mutu.                                        kedaluwarsa lebih banyak ditemukan di Kendari,
                                                                Jayapura, Mimika, Palopo, dan Bima. Jenis produk
               Untuk  mengantisipasi  beredarnya  produk  yang   kedaluwarsa ini, antara lain susu kental manis,
               tidak  memenuhi  syarat  selama  bulan  Ramadan   sirup,  tepung,  makanan  ringan,  dan  biskuit.
               ini, BPOM melalui 33 Balai Besar/Balai POM dan   Sedangan  temuan  pangan  rusak  lebih  banyak
               40  Kantor  Badan  POM  di  seluruh  Indonesia   ditemukan di Palopo, Banda Aceh, Bima, Kendari,
               melakukan pengawasan pangan secara intensif.     dan Gorontalo.
               Intensifikasi  pengawasan  dilakukan  bekerja
               sama dengan berbagai lintas sektor terkait dan   Jenis pangan rusak ini seperti susu kental manis,
               dilaporkan secara bertahap setiap minggu hingga   sereal, minuman teh, ikan dalam kemasan kaleng,
               tanggal 7 Juni 2019 mendatang.                   dan minuman berperisa.
               Target  intensifikasi  pengawasan  yang  dimulai   Sementara  untuk  pangan  ilegal  lebih  banyak
               sejak 22 April ini difokuskan pada pangan olahan   ditemukan  di  Kendari,  Tangerang,  Makassar,
               tanpa  izin  edar  (TIE)  atau  ilegal,  kedaluwarsa,   Baubau  dan  Banjarmasin.  Jenis  produk  ilegal
               rusak dan pangan jajanan berbuka puasa (takjil).   yang  paling  banyak  ditemui,  yaitu  garam,
               Jenis  pangan  ini  kemungkinan  mengandung      makanan  ringan,  cokelat,  air  minum  dalam
               bahan  berbahaya  seperti  formalin,  boraks,  dan   kemasan (AMDK), dan minuman berperisa.
               pewarna  dilarang  (rhodamin  B  dan  methanyl
               yellow).

               Sampai   dengan   tanggal   10   Mei   2019
               (pengawasan   tahap   ke-3),   BPOM   telah
               melakukan pemeriksaan terhadap 1.834 sarana
               ritel dan distribusi pangan yang terdiri dari 1.553
               sarana ritel dan 281 sarana gudang
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29