Page 29 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 29
https://www.otoritasnews.co.id/bpom-temukan-rp-33-m- sarana ritel dan 281 sarana gudang
pangan-tidak-standar-selama-bulan-ramadan/?page- distributor/importir. Hasil pemeriksaan
video382926=3
menemukan 170.119 kemasan produk pangan
BPOM Temukan Rp 3,3 M Pangan Tidak rusak, kedaluwarsa, dan ilegal atau tidak
Standar Selama Bulan Ramadan memenuhi ketentuan (TMK) dari 796 sarana
distribusi.
Otoritasnews.co.id – Badan Pengawas Obat dan Menurut Penny, jika dibandingkan dengan data
Makanan (BPOM) melakukan intensifikasi intensifikasi pangan tahun 2018, terjadi
pengawasan pangan selama bulan puasa dan peningkatan jumlah temuan dan besaran nilai
jelang Idul Fitri. Dari pengawasan tersebut keekonomian temuan. Pada tahap ke-3 tahun
ditemukan banyak sekali pangan tidak 2018, pemeriksaan dilakukan terhadap 1.726
memenuhi syarat, seperti rusak, kedaluwarsa, sarana ritel/distributor pangan, dengan jumlah
dan ilegal. Total nilai ekonomi dari produk- total temuan produk pangan TMK sebanyak
produk tersebut mencapai Rp 3,4 milyar. 110.555 kemasan dari 591 sarana distribusi
Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, dalam dengan total nilai keekonomian lebih dari Rp 2,2
jumpa pers di Jakarta, Senin (20/5/2019) pagi milyar.
mengatakan, selama bulan Ramadan dan “Peningkatan jumlah dan nilai keekonomian
menjelang Idul Fitri, biasanya terjadi temuan tersebut merupakan hasil dari semakin
peningkatan pembelian dan konsumsi produk meluasnya cakupan pengawasan intensifikasi
pangan (demand) yang diikuti dengan pangan hingga ke kabupaten dan kota,” kata Peny
peningkatan persediaan dan peredaran (supply) kepada wartawan di Kantor BPOM, Jakarta.
di berbagai tempat. Tidak jarang, momen
tersebut menjadi ajang beredarnya produk
pangan yang tidak memenuhi syarat keamanan
dan mutu.
Untuk mengantisipasi beredarnya produk yang
tidak memenuhi syarat selama bulan Ramadan
ini, BPOM melalui 33 Balai Besar/Balai POM dan
40 Kantor Badan POM di seluruh Indonesia
melakukan pengawasan pangan secara intensif.
Intensifikasi pengawasan dilakukan bekerja
sama dengan berbagai lintas sektor terkait dan
dilaporkan secara bertahap setiap minggu hingga
tanggal 7 Juni 2019 mendatang.
Target intensifikasi pengawasan yang dimulai
sejak 22 April ini difokuskan pada pangan olahan
tanpa izin edar (TIE) atau ilegal, kedaluwarsa,
rusak dan pangan jajanan berbuka puasa (takjil).
Jenis pangan ini kemungkinan mengandung
bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan
pewarna dilarang (rhodamin B dan methanyl
yellow).
Sampai dengan tanggal 10 Mei 2019
(pengawasan tahap ke-3), BPOM telah
melakukan pemeriksaan terhadap 1.834 sarana
ritel dan distribusi pangan yang terdiri dari 1.553