Page 31 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 31
https://www.jpnn.com/news/ramadan-bpom-sita-ratusan-
ribu-kemasan-pangan-tak-memenuhi-syarat
temuan produk pangan TMK sebanyak 110.555
Ramadan, BPOM Sita Ratusan Ribu kemasan dari 591 sarana distribusi dengan total
Kemasan Pangan tak Memenuhi Syarat nilai keekonomian lebih dari Rp 2,2 miliar.
jpnn.com, JAKARTA - Selama Ramadan dan ”Peningkatan jumlah dan nilai keekonomian
jelang Lebaran 2019, Badan Pengawasan Obat temuan tersebut merupakan hasil dari semakin
dan Makanan (BPOM) memperketat pengawasan meluasnya cakupan pengawasan intensifikasi
sebagai antisipasi beredarnya produk yang tidak pangan hingga ke kabupaten dan kota,” ungkap
memenuhi syarat, sekaligus melindungi Penny.
masyarakat.
Penny memaparkan, berdasarkan lokasi, temuan
Pengawasan dilakukan sejak April 2019 Badan pangan kedaluarsa banyak ditemukan di
POM melalui 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kendari, Jayapura, Mimika, Palopo, dan Bima,
Kantor Badan POM di seluruh Indonesia dengan jenis produk susu kental manis, sirup,
melakukan pengawasan pangan secara intensif. tepung, makanan ringan, serta biskuit. Temuan
pangan rusak banyak ditemukan di Palopo,
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito
mengatakan, intensifikasi pengawasan ini Banda Aceh, Bima, Kendari, dan Gorontalo,
dilakukan bekerja sama dengan berbagai lintas dengan jenis produk pangan yang rusak yaitu
sektor terkait dan dilaporkan secara bertahap susu kental manis, sereal, minuman teh, ikan
setiap minggu hingga 7 Juni 2019. dalam kemasan kaleng, dan minuman berperisa.
“Sementara untuk temuan pangan ilegal banyak
Target intensifikasi pengawasan difokuskan
pada pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, ditemukan di Kendari, Tangerang, Makassar,
kedaluarsa, dan rusak serta pangan jajanan Baubau dan Banjarmasin, dengan jenis produk
berbuka puasa (takjil) yang kemungkinan garam, makanan ringan, cokelat, Air Minum
mengandung bahan berbahaya seperti formalin, Dalam Kemasan (AMDK), dan minuman
boraks, dan pewarna dilarang (rhodamin B dan berperisa,” tukasnya.
methanyl yellow).
Untuk pangan jajanan berbuka puasa (takjil),
“Sampai 10 Mei 2019 (tahap III), telah dilakukan dari 2.804 sampel yang diperiksa petugas Badan
pemeriksaan terhadap 1.834 sarana ritel dan POM di berbagai kota di Indonesia, masih
distribusi pangan yang terdiri dari 1.553 sarana terdapat 83 sampel (2,96%) Tidak Memenuhi
ritel dan 281 sarana gudang Syarat (TMS), yang dikelompokkan menjadi
distributor/importer,” terang Penny di Jakarta, empat kelompok yaitu kelompok agar-agar,
Senin (20/5). kelompok minuman berwarna, kelompok mi, dan
kelompok kudapan.
Hasil pemeriksaan menemukan 170.119
kemasan produk pangan rusak, kedaluarsa, dan Temuan bahan berbahaya yang banyak
ilegal atau Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) disalahgunakan pada pangan yaitu formalin
dari 796 sarana distribusi dengan total nilai (39,29%), boraks (32,14%), dan rhodamin B
keekonomian mencapai lebih dari Rp 3,4 miliar. (28,57%).
Penny K. Lukito menjelaskan, jika dibandingkan ”Apabila dibandingkan dengan data intensifikasi
dengan data intensifikasi pangan tahun 2018, pangan pada 2018, tahun ini terjadi penurunan
terjadi peningkatan jumlah temuan dan besaran persentase produk takjil yang TMS. Pada
nilai keekonomian temuan. Pada tahap III tahun pelaksanaan intensifikasi tahap III tahun 2018,
2018, pemeriksaan dilakukan terhadap 1.726 sampel yang tidak memenuhi syarat sebesar
sarana ritel/distributor pangan jumlah total 5,34%,” ungkapnya.