Page 35 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 35
https://www.inews.id/news/nasional/bpom-sita-190-ribu- Dari penindakan yang dilakukan BPOM dan PPNS
bungkus-kopi-yang-waktu-kedaluwarsanya-
dipalsukan/548889 Polda Metro Jaya telah menetapkan satu orang
tersangka, yakni pemilik dari kopi Pak Belakang.
BPOM Sita 190 Ribu Bungkus Kopi yang Namun, BPOM belum dapat membeberkan inisial
Waktu Kedaluwarsanya Dipalsukan dari pelaku.
JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawas Obat BPOM mengungkapkan tidak menutup
dan Makanan (BPOM) menemukan lebih dari kemungkinan kasus ini akan dikembalikan.
190.000 bungkus kopi dalam empat truk merek Sejumlah pihak akan dimintai keterangannya
Pak Belalang sudah kedaluwarsa. Produk yang termasuk Ahmad Dani sebagai model dari kopi
disita itu diperkirakan bernilai Rp1,4 miliar. Pak Belalang.
Kepala BPOM, Penny K Lukito mengatakan,
modus yang digunakan dengan mengubah dua
digit tahun kedaluwarsa. BPOM kemudian
bekerja sama dengan Korwas Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Polda Metro Jaya untuk
penyitaan barang bukti di salah satu ruko di
kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Petugas menemukan lebih dari 190.000 sachet
(bungkus) produk kopi merek Pak Belalang
berbagai varian yang diduga telah diubah tanggal
kedaluwarsanya," ujar Penny saat konferensi
pers di BPOM, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2019).
Selain itu kopi yang berasal dari PT Classic
Worldwide International itu diduga melakukan
sejumlah pelanggaran. Salah satunya
pelanggaran izin impor karena tidak memiliki
Surat Keterangan Import (SKI).
"Pelaku menghapus dua digit tahun kedaluwarsa
pada label produk dan atau menggunting label
kedaluwarsa pada kemasan sachet produk,"
ucapnya.
Pelanggaran lainnya, kopi merek Pak Belalang
menyebutkan tagline yang tidak sesuai produk.
Dalam produk tersebut dicantumkan tulisan
Rajanya Kopi Nusantara.
Padahal produk itu merupakan produk impor.
Bahkan, label produk tidak sesuai dengan yang
disetujui oleh BPOM.
"Perbuatan pelaku, selain dapat membahayakan
kesehatan bagi yang mengonsumsi juga
mengabaikan prinsip keamanan pangan,
merusak pasaran kopi Indonesia dan berdampak
terhadap pendapatan negara," katanya.