Page 34 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 34

https://www.idntimes.com/news/indonesia/helmi/sekitar-  “Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran
               3-persen-makanan-berbuka-puasa-mengandung-bahan-  dan pemahaman pedagang takjil yang
               berbahaya

               Sekitar  3  Persen  Makanan  Takjil              kebanyakan  merupakan  ibu  rumah  tangga
               Mengandung Bahan Berbahaya                       terhadap    keamanan    pangan    semakin
                                                                meningkat,” ujar Penny.
               Jakarta,  IDN  Times -  Badan  Pengawas  Obat
               dan  Makanan  (BPOM)  menemukan  sejumlah        4.  Ada  juga  makanan  kedaluwarsa,  rusak,  dan
               sampel  atau  contoh  makanan  khas  berbuka     ilegal
               puasa  yang  mengandung  bahan  berbahaya,       Masyarakat  diimbau  berhati-hati  karena  selain
               selama pengawasan sejak April lalu.              jenis pangan TMS, Penny mengatakan BPOM juga
                                                                menemukan pangan kedaluwarsa, pangan rusak,
               Penemuan ini kemudian dipaparkan di Gedung C     dan pangan ilegal.
               BPOM,  Johar  Baru  Jakarta  Pusat,  Senin  (20/5).
               Seberapa  besar  makanan  berbuka  puasa  yang   Berdasarkan  lokasi  temuan,  temuan  pangan
               masih menggunakan bahan berbahaya tersebut       kedaluwarsa  banyak  ditemukan  di  Kendari,
               jika dibandingkan dari tahun lalu?               Jayapura, Mimika, Palopo, dan Bima dengan jenis
                                                                produk  susu  kental  manis,  sirup,  tepung,
               1.  Dari  2.804  sampel,  83  di  antaranya  positif   makanan ringan, dan biskuit.
               menggunakan bahan berbahaya
                                                                Temuan  pangan  rusak  banyak  ditemukan  di
               Kepala  Badan  POM  RI,  Penny  K.  Lukito
               mengatakan pangan jajanan berbuka puasa atau     Palopo,  Banda  Aceh,  Bima,  Kendari,  dan
                                                                Gorontalo,  dengan  jenis  produk  pangan  yang
               yang  kerap  disebut  takjil,  masih  ada  yang   rusak yaitu susu kental manis, sereal, minuman
               mengandung  bahan  yang  tidak  seharusnya  ada
               dalam  makanan.  Dari  2.804  sampel  yang       teh,  ikan dalam kemasan kaleng, dan minuman
                                                                berperisa.
               diperiksa  oleh  petugas  Badan  POM  di  berbagai
               kota di Indonesia, terdapat 83 sampel atau 2,96   Sementara  untuk  temuan  pangan  ilegal  banyak
               persen  yang  masuk  kategori  tidak  memenuhi   ditemukan  di  Kendari,  Tangerang,  Makassar,
               syarat (TMS).                                    Baubau  dan  Banjarmasin,  dengan  jenis  produk
                                                                garam,  makanan  ringan,  cokelat,  Air  Minum
               2. Makanan apa saja yang  menggunakan bahan
               berbahaya?                                       Dalam  Kemasan  (AMDK),  dan  minuman
                                                                berperisa.
               Makanan  berkategori  TMS  itu  kemudian
               dikelompokkan  menjadi  4  kelompok  yaitu
               kelompok   agar-agar,   kelompok   minuman
               berwarna,  kelompok  mie,  dan  kelompok
               kudapan. Temuan bahan berbahaya yang banyak
               terdapat pada  pangan  yaitu  formalin  sebesar
               39,29  persen,  boraks  32,14  persen,  dan
               rhodamin b sebesar 28,57 persen.

               3. Angkanya menurun jika dibandingkan 2018

               Penny menyebut, apabila dibandingkan  dengan
               data intensifikasi pangan pada tahun 2018, tahun
               ini  terjadi  penurunan  persentase  produk  takjil
               yang  berkategori  TMS.  Pada  pelaksanaan
               intensifikasi tahap III tahun 2018, sampel yang
               tidak  memenuhi  syarat  sebesar  5,34  persen
               persen.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39