Page 32 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 32
Hal ini, tambah Penny, menunjukkan tingkat dan pidana, serta menindak lanjuti dengan pro-
kesadaran dan pemahaman pedagang takjil yang justitia. Dan, melanggar Pasal 99 jucto pasal 143
kebanyakan merupakan ibu rumah tangga Undang-Undang No.18 tahun 2012 tentang
terhadap keamanan pangan semakin meningkat. Pangan. Badan POM juga akan mengembangkan
Ini tidak terlepas dari upaya Badan POM bersama temuan ini kepada pihak-pihak terkait yang
kementerian/lembaga terkait, yang memang berkontribusi terhadap pelanggaran tersebut.
gencar melakukan sosialisasi serta komunikasi,
informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat “Badan POM tidak segan untuk menindak siapa
dan pelaku usaha. pun yang dengan sengaja melanggar peraturan
dengan melakukan kejahatan obat dan makanan.
Di samping melakukan intensifikasi pengawasan Karena itu, setiap pelaku usaha harus mematuhi
pangan selama Ramadan, Balai Besar POM di segala peraturan perundang-undangan yang
Jakarta bersama Korwas Penyidik Pegawai berlaku,” lanjutnya.
Negeri Sipil (PPNS) Kepolisian Daerah (Polda)
Metro Jaya melakukan penindakan terhadap Terakhir, Penny mengharapkan masyarakat
sarana importir/distributor pangan di Jakarta berhati-hati dalam memilih pangan yang akan
Selatan pada 16-17 Mei 2019. dikonsumsi. Dengan pengawalan keamanan
pangan pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri
Dalam penindakan tersebut, petugas yang dilakukan Badan POM, diharapkan menjaga
menemukan lebih dari 190.000 sachet produk ketenangan dan kekhusyukan masyarakat
kopi merek Pak Belalang berbagai varian yang muslim dalam beribadah. (esy/jpnn)
diduga telah diubah tanggal kedaluarsanya.
Pelaku menghapus dua digit tahun kedaluarsa
pada label produk dan/atau menggunting label
kedaluwarsa pada kemasan sachet produk.
Petugas menyita seluruh barang bukti produk
yang nilai keekonomiannya diperkirakan
mencapai Rp 1,4 miliar. Petugas juga
menemukan peralatan yang digunakan untuk
menghapus/mengganti label kedaluarsa
tersebut.
Hasil penelusuran terhadap produk kopi Pak
Belalang ini menunjukkan pelaku melakukan
setidaknya tiga pelanggaran lainnya, yaitu lebih
jauh lagi pertama, kopi ini diimpor dari luar
negeri tanpa memiliki Surat Keterangan Impor
(SKI) dari Badan POM.
Kedua, mencantumkan tulisan “Rajanya Kopi
Nusantara”, padahal ini merupakan produk
impor, dan ketiga label produk tidak sesuai
dengan yang disetujui Badan POM, termasuk
dengan sengaja mengubah tanggal kedaluarsa.
Perbuatan pelaku ini, selain dapat
membahayakan kesehatan bagi yang
mengonsumsi produk, juga mengabaikan prinsip
keamanan pangan, merusak pasaran kopi
Indonesia, dan berdampak terhadap pendapatan
negara.
Penny menyatakan, Badan POM akan mencabut
Nomor Izin Edar (NIE) produk kopi Pak Belalang
karena melakukan pelanggaran administratif