Page 42 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 42

https://tirto.id/jelang-lebaran-bpom-47-persen-produk-  pangan  ilegal  diperoleh  dari  wilayah  Kendari,
               pangan-tak-penuhi-ketentuan-dRvp
                                                                Tangerang   (Banten),   Makassar   (Sulawesi
               Jelang Lebaran, BPOM: 47 Persen Produk           Selatan),  Baubau  (Sulawesi  Tenggara),  dan
               Pangan Tak Penuhi Ketentuan                      Banjarmasin (Kalimantan Selatan).

               Tirto.id  -  Badan  Pengawasan  Obat  dan        "Daerah-daerah  ini  berada  di  lokasi  pinggiran
               Makanan  (BPOM)  RI  mendapati  47  persen       yang  diduga  jauh  dari  kesadaran  masyarakat
               produk  pangan  tak  memenuhi  ketentuan         untuk memeriksa produk tersebut," ucap Penny.
               pemerintah.  Kepala  BPOM,  Penny  K  Lukito     Selain  itu,  BPOM  mendapati  bahwa  temuan  ini
               merinci sejumlah produk pangan yang terjaring    memiliki  nilai  keekonomian  lebih  besar  dari
               itu  ditemukan  memiliki  kemasan  yang  rusak,   tahun sebelumnya. Dari Rp2,2 miliar pada 2018
               melewati  tanggal  kedaluwarsa,  dan  tidak      menjadi  Rp  3,4  miliar  di  2019  dengan  jumlah
               memiliki izin edar.                              sarana ritel dan distribusi pangan lebih banyak
                                                                dari sebelumnya.
               Untuk  kategori  kedaluwarsa,  BPOM  mencatat
               produk  seperti  kental  manis,  makanan  ringan,
               dan  biskuit.  Lalu  contoh  produk  yang  memiliki
               kemasan  rusak berupa ikan kaleng, teh, hingga
               sereal.  Sementara  itu,  produk  yang  ditemukan
               beredar  secara  ilegal  berkisar  pada  makanan
               ringan,  air  minum  dalam  kemasan  (AMDK),
               hingga minuman berperisa.

               "Ada 47 persen yang tidak memenuhi ketentuan.
               Ditemukan  adanya  produk  pangan  yang  rusak,
               pangan kedaluwarsa dan tanpa izin edar," ucap
               Penny  dalam  konferensi  pers  pengawasan
               pangan selama Ramadan di Gedung C BPOM RI
               pada Senin (20/5).

               Temuan itu  berasal dari  pemeriksaan terhadap
               1.834 sarana distribusi pangan yang tersebar di
               40  kabupaten/kota.  Terdiri  dari  1.553  sarana
               ritel dan sisanya gudang distributor-importir.

               Selain  menemukan  sejumlah  kategori  produk
               pangan yang tidak sesuai ketentuan, BPOM juga
               memetakan sejumlah lokasi peredarannya.

               Menurut Penny, sejumlah produk itu beredar di
               kawasan Timur Indonesia dan perbatasan.

               Pada  kategori  pangan  kedaluwarsa  banyak
               ditemukan  di  Kendari  (Sulawesi  Tenggara),
               Jayapura  (Papua),  Mimika  (Papua),  Palopo
               (Sulawesi Selatan), dan Bima (NTB).

               Lalu produk pangan rusak ditemukan di wilayah
               Palopo,  Banda  Aceh,  Bima,  Kendari,  dan
               Gorontalo. Sementara itu, temuan produk
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47