Page 43 - INTENSIFIKASI RAMADHAN 2019
P. 43
http://www.moeslimchoice.com/read/2019/05/20/22093
/bpom-temukan-170119-kemasan-produk-pangan-tak- makanan ringan, cokelat, Air Minum Dalam
penuhi-syarat Kemasan (AMDK), dan minuman berperisa,”
BPOM Temukan 170.119 Kemasan paparnya.
Produk Pangan Tak Penuhi Syarat Peni menambahkan, BPOM juga melakukan
pemeriksaan pangan jajanan berbuka puasa
MoeslimChoice | Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) melakukan pemeriksaan tahap (takjil). Berdasarkan pemeriksaan, dari 2.804
III terhadap 1.834 sarana ritel dan distribusi. sampel, masih terdapat 83 sampel (2,96 persen)
Berdasarkan pemeriksaan itu, BPOM yang tidak memenuhi syarat. Pangan itu
menemukan 170.119 kemasan produk pangan dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu
yang tidak memenuhi ketentuan (TMK)atau kagar-agar, minuman berwarna, mie, dan
kemasannya rusak, kedaluwarsa, dan ilegal. kudapan. Sedangkan temuan bahan berbahaya
yang banyak disalahgunakan pada pangan yaitu
Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito formalin sebesar 39,29 persen, boraks 32,14
mengatakan, temuan bahan pangn itu berasal persen, dan rhodamin B 28,57 persen.
dari 796 sarana distribusi dengan nilai total
keekonomian sebesar Rp3,4 miliar. ”Dibandingkan dengan data intensifikasi pangan
2018, tahun ini terjadi penurunan persentase
"Jika dibandingkan dengan data intensifikasi produk takjil yang TMS. Pada intensifikasi tahap
pangan 2018, terjadi peningkatan jumlah temuan III 2018, sampel yang tidak memenuhi syarat
dan besaran nilai keekonomian temuan. Pada sebesar 5,34 persen,” ungkap Peni.
Tahap III 2018, pemeriksaan dilakukan terhadap
1.726 sarana ritel/distributor pangan jumlah Dengan demikian, Peni menilai tingkat
total temuan produk pangan TMK sebanyak kesadaran dan pemahaman pedagang takjil yang
110.555 kemasan dari 591 sarana distribusi kebanyakan ibu rumah tangga terhadap
dengan total nilai keekonomian lebih dari Rp2,2 keamanan pangan semakin meningkat. Hal itu
miliar," kata Peni. juga tidak terlepas dari upaya Badan POM
bersama Kementerian/Lembaga terkait, yang
Menurut dia, peningkatan jumlah dan nilai memang gencar melakukan sosialisasi serta
keekonomian temuan tersebut merupakan hasil komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada
dari semakin meluasnya cakupan pengawasan masyarakat dan pelaku usaha.
intensifikasi pangan hingga ke Kabupaten dan
Kota. Berdasarkan lokasi temuan, temuan
pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di
Kendari, Jayapura, Mimika, Palopo, dan Bima.
"Dengan jenis produk susu kental manis, sirup,
tepung, makanan ringan, dan biskuit," ujarnya.
Sementara itu temuan pangan rusak banyak
ditemukan di Palopo, Banda Aceh, Bima, Kendari,
dan Gorontalo. Produk pangan rusak tersebut
adalah susu kental manis, sereal, minuman teh,
ikan dalam kemasan kaleng, dan minuman
berperisa.
“Temuan pangan ilegal banyak ditemukan di
Kendari, Tangerang, Makassar, Baubau dan
Banjarmasin, dengan jenis produk garam,