Page 101 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 101

Menurutnya,  jika  sudah  ada  ketentuan  dari  WHO,  maka  seluruh  negara  harus
               mengikuti standar itu. Penny lantas menjelaskan sejumlah syarat pemberian EUA,
               antara lain vaksin harus sudah memiliki data uji klinis fase satu dan uji klinis fase
               dua secara lengkap.
               Kemudian data analisis interim uji klinis fase tiga untuk menunjukkan khasiat dan
               keamanannya.  Dalam  konteks  uji  bakal  vaksin  Sinovac  di  Bandung,  Penny
               menyebut  pihaknya  masih  menunggu  kelengkapan  data-data  yang  dibutuhkan.
               "Jadi (untuk Sinovac) tidak begitu saja kami keluarkan. EUA ini menunggu sampai
               data lengkap," katanya.

               Penny menuturkan, setelah vaksin mendapat persetujuan penggunaan, pengawalan
               mutu vaksin di sepanjang jalur distribusi nantinya akan menjadi tanggung jawab dari
               industri farmasi dan distributor yang ditunjuk. Dalam proses penyaluran di sarana
               pemerintah  diperlukan  peran  aktif  berbagai  pihak  sesuai  kewenangan  masing-
               masing.

               "BPOM  akan  melakukan  pengawasan  dan  pendampingan  dalam  penerapan  cara
               distribusi obat yang baik. Sebab, vaksin merupakan produk rantai dingin (cold chain
               product) yang sensitif terhadap perubahan suhu," tutur Penny.
               "Sehingga  upaya  dan  kontrol  yang  ketat  di  sepanjang  jalur  distribusi  sangat
               diperlukan  agar  mutu  dan  stabilitas  vaksin  tetap  terjaga  sampai  kemudian
               digunakan oleh end user (pasien)," lanjutnya. Baca juga: Wapres Sebut MUI Segera
               Keluarkan Fatwa Vaksin Covid-19   Penny berharap semua pihak berkomitmen dan
               saling  mendukung  untuk  bersama  mengupayakan  keberhasilan  rencana
               pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
               Adapun uji klinik bakal vaksin Sinovac di Indonesia merupakan uji klinik fase tiga
               yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
               melalui kerja sama PT. Bio Farma dengan Sinovac Biotech Cina.

               Hingga saat ini, sebanyak 1.620 subjek uji klinik telah menerima suntikan pertama
               vaksin (hari ke-0). Dari jumlah itu, sebanyak 1.603 subjek telah menerima suntikan
               kedua (hari ke-14).
               Proses  selanjutnya  adalah  pengamatan  terhadap  khasiat  dan  keamanan  vaksin
               pada  semua  subjek mulai  dari  setelah  pemberian  suntikan pertama  hingga  enam
               bulan sesudah pemberian suntikan kedua.

               "Sekaligus pengamatan terhadap kemungkinan terjadinya kejadian tidak diinginkan
               pasca-imunisasi," tambah Penny
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106