Page 118 - Badan POM Kawal Keamanan, khasiat dan mutu vaksin sinovac
P. 118

"Kami berharap agar PT Biofarma dan Sinovac Biotech China berkomitmen untuk
               memenuhi data-data tersebut sehingga pemberian izin dapat segera dilakukan oleh
               Badan POM sesuai dengan rencana vaksinasi yang ditetapkan oleh Pemerintah,"
               kata dia.
               Seperti  diketahui,  uji  klinik fase  III  vaksin  Sinovac  di Indonesia  dilaksanakan  oleh
               Tim  Peneliti  Fakultas  Kedokteran  Universitas  Padjadjaran  melalui  kerja  sama  PT
               Biofarma dengan Sinovac Biotech Cina.

               Hingga saat ini, sebanyak 1.620 subjek uji klinik telah menerima suntikan pertama
               vaksin (hari ke-0) dan 1.603 subjek telah menerima suntikan kedua (hari ke-14).

               Proses  selanjutnya  adalah  pengamatan  terhadap  khasiat  dan  keamanan  vaksin
               pada semua subjek, mulai dari setelah pemberian suntikan pertama hingga 6 bulan
               sesudah pemberian suntikan kedua. Sekaligus pengamatan terhadap kemungkinan
               terjadinya Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) pasca imunisasi.

               Untuk memastikan pemenuhan persyaratan khasiat dan keamanan vaksin tersebut,
               BPOM terus melakukan pengawalan pelaksanaan uji klinik. Mulai dari percepatan
               proses  evaluasi  dalam  rangka  pemberian  Persetujuan  Protokol  Uji  Klinik  (PPUK)
               hingga pelaksanaan inspeksi.

               Hal  itu  untuk  memastikan  pelaksanaannya  sesuai  dengan  protokol  yang  disetujui
               dan  ketentuan  pelaksanaan  Cara  Uji Klinik yang  Baik (CUKB) atau  Good  Clinical
               Practice.  Pemantauan  terhadap  keamanan  subjek  uji  klinik  juga  dilakukan  oleh
               Komite Etik Penelitian Kesehatan Univesitas Padjadjaran.

               "Dari hasil inspeksi yang dilakukan, sejauh ini uji klinik telah dilaksanakan dengan
               baik. Belum ada KTD atau efek samping serius yang dialami oleh subjek uji klinik,”
               ujarnya.
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123