Page 11 - Kunjungan Kepala Badan POM ke Biotis
P. 11

Penny  mengatakan  BPOM  sebagai  otoritas  pengawas  obat  dan  makanan  di  Indonesia  memiliki
                wewenang untuk menerbitkan persetujuan PPUK di Indonesia sebagai persetujuan pelaksanaan kegiatan
                penelitian  dengan  mengikutsertakan  subjek  manusia.  Penelitian  tersebut  disertai  adanya  intervensi
                penggunaan  produk  uji,  untuk  menemukan  atau  memastikan  keamanan,  efektifitas  vaksin  uji  yang
                diteliti.

                Vaksin  Merah  Putih, kata Penny, sebelumnya  telah menyelesaikan  data  hasil  studi  nonklinik  berupa
                keamanan  dan  imunogenisitas  pada  hewan  uji.  BPOM  telah  mengevaluasi  data  keamanan  dan
                imunogenisitas vaksin tersebut pada hewan uji mencit dan Macaca fascicularis (monyet ekor panjang).

                Hasil studi menunjukkan bahwa vaksin aman dan dapat ditoleransi, tidak terdapat kematian dan kelainan
                organ  pada  hewan  uji.  Lebih  lanjut  dalam  aspek  imunogenisitas,  terdapat  respon  imun  yang
                menunjukkan terbentuknya antibodi setelah pemberian vaksin.

                Sejak awal BPOM memberikan pendampingan terhadap pengembangan Vaksin Merah Putih mulai dari
                pengembangan seed vaksin, pengembangan vaksin skala laboratorium untuk pengujian nonklinik pada
                hewan  uji,  penyiapan  fasilitas  produksi  untuk  scaling  up  dari  skala  laboratorium  termasuk  proses
                upstream  dan  downstream,  formulasi,  dan  fill  and  finish.  BPOM  juga  melakukan  pendampingan
                penyusunan  protokol  uji  klinik  dengan  desain  adaptive  trial  sebagai  salah  satu  upaya  percepatan
                pelaksanaan uji klinik sehingga vaksin dapat segera diakses oleh masyarakat setelah mendapatkan EUA.

                "Vaksin yang akan diberikan dalam uji klinik ini memiliki mutu yang baik karena vaksin ini diproduksi di
                sarana  fasilitas  produksi  yang  telah  memenuhi  persyaratan  CPOB  di  PT  Biotis  Pharmaceuticals
                Indonesia," katanya.

                BPOM  telah  memberikan  sertifikat  CPOB  sarana  produksi  Vaksin  Merah  Putih  untuk  PT  Biotis
                Pharmaceuticals Indonesia pada Agustus 2021, yang dilanjutkan dengan inspeksi secara langsung ke
                lokasi produksi. Uji klinik fase 2 akan mengikutsertakan 405 subjek manusia yang akan dibagi menjadi
                tiga kelompok yaitu kelompok yang akan mendapatkan vaksin dosis 3 mcg dan 5 mcg serta vaksin kontrol
                yang akan diberikan dua kali suntikan dengan interval 28 hari.

                Uji klinik fase 3 untuk penentuan jenis sasaran kelompok usia diagendakan bergulir mulai 28 Mei 2022.
                Ditargetkan  Vaksin  Merah  Putih  memperoleh  Izin  Edar  Darurat  (Emergency  Use  Authorization/EUA)
                BPOM RI pada Agustus 2022. (Ant/OL-15)
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16