Page 37 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 37

Judul                 : BPOM Temukan 60.656 Kemasan Pangan Kedaluwarsa Jelang Natal

               Nama Media            : borneonews.co.id

               Tanggal               : 23 Desember 2020

               Halaman/URL           : https://www.borneonews.co.id/berita/197950-bpom-temukan-
                                     60-656-kemasan-pangan-kedaluwarsa-jelang-natal

               Tipe Media            : Online



                                                            Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                            menemukan  60.646  kemasan  pangan
                                                            kedaluwarsa         dalam        intensifikasi
                                                            pengawasan  pangan  di  seluruh  Indonesia
                                                            jelang  Natal  2020  dan  Tahun  Baru  2021.

                                                            "Pangan      kadaluwarsa       mendominasi
                                                            pelanggaran     yang     ditemukan,      yaitu
                                                            sebanyak  60.656  kemasan  atau  63,07
               persen," kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu.

               Ia  mengatakan  dalam  intensifikasi  pengawasan  tersebut  juga  ditemukan  pangan
               ilegal sebanyak 31.316 kemasan (32,56 persen) dan pangan rusak 4.201 kemasan
               (4,37                                                                             persen).

               BPOM,  kata  dia,  memeriksa  2.687  sarana  distribusi  pangan,  berupa  importir,
               distributor,  grosir  dan  ritel.  Hasilnya,  982  sarana  distribusi  Tidak  Memenuhi
               Ketentuan           (TMK)          yaitu         sebanyak           36,55          persen.

               Berdasarkan  lokasi  temuan,  kata  dia,  pangan  kadaluwarsa  banyak  ditemukan  di
               Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat dan Banda Aceh.


               Sementara,  lanjut  dia,  pangan  ilegal  banyak  didapatkan  di  Baubau,  Surakarta,
               Tangerang, Bengkulu dan Tarakan. Kemudian, pangan rusak banyak ditemukan di
               Kendari,          Baubau,           Manado,            Sorong           dan          Sofifi.

               "Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor
               Badan  POM  di  kabupaten/kota  di  seluruh  Indonesia,  pengawasan  berfokus  pada
               pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kadaluwarsa dan rusak. Intensifikasi ini
               sudah        dimulai       sejak       akhir       November         2020,"        katanya.

               Penny  mengatakan  intensifikasi  pengawasan  jelang  Natal  dan  Tahun  Baru  itu
               merupakan  bentuk  pengawasan  post-market  yang  dilakukan  untuk  melengkapi
               pengawasan rutin BPOM. Kegiatan operasi/pengawasan itu dilakukan dengan target
               khusus  sekaligus  mengantisipasi  potensi  bahaya  produk  pangan  TMK  yang
               cenderung meningkat pada hari-hari besar.
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42