Page 42 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 42
Judul : Waduh, BPOM Temukan Ribuan Kemasan Pangan Kedaluwarsa
Nama Media : pindainews.com
Tanggal : 23 Desember 2020
Halaman/URL : https://www.pindainews.com/berita/33679/waduh-bpom-
temukan-ribuan-kemasan-pangan-kedaluwarsa
Tipe Media : Online
Hati - hati saat akan membeli panganan
saat menjelang natal dan tahun baru.
Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menemukan 60.646
kemasan pangan kedaluwarsa di seluruh
Indonesia.
"Pangan kadaluwarsa mendominasi
pelanggaran yang ditemukan, yaitu
sebanyak 60.656 kemasan atau 63,07 persen," Ujar Kepala BPOM Penny K Lukito
di lansir dari LKBN Antara, Rabu (23/12/2020)
Dalam intensifikasi pengawasan tersebut, ungkapnya, ditemukan juga pangan ilegal
sebanyak 31.316 kemasan (32,56 persen) dan pangan rusak 4.201 kemasan (4,37
persen).
"BPOM, memeriksa 2.687 sarana distribusi pangan, berupa importir, distributor,
grosir dan ritel. Hasilnya, 982 sarana distribusi Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK)
yaitu sebanyak 36,55 persen." Terangnya.
Berdasarkan lokasi temuan, imbuhnya pangan kadaluwarsa banyak ditemukan di
Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat dan Banda Aceh.
Sementara, lanjut dia, pangan ilegal banyak didapatkan di Baubau, Surakarta,
Tangerang, Bengkulu dan Tarakan. Kemudian, pangan rusak banyak ditemukan di
Kendari, Baubau, Manado, Sorong dan Sofifi.
"Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor
Badan POM di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, pengawasan berfokus pada
pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kadaluwarsa dan rusak. Intensifikasi ini
sudah dimulai sejak akhir November 2020," Tandasnya.