Page 44 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 44

Judul                 : BPOM Temukan 60.646 Makanan Kemasan Kedaluwarsa

               Nama Media            : harianaceh.co.id

               Tanggal               : 23 Desember 2020

               Halaman/URL           : https://www.harianaceh.co.id/2020/12/23/bpom-temukan-60-
                                     646-makanan-kemasan-kedaluwarsa/

               Tipe Media            : Online



                                                           Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan
                                                           (BPOM)  menemukan           60.646     pangan
                                                           kemasan  kedaluwarsa  dalam  intensifikasi
                                                           pengawasan  pangan  di  seluruh  Indonesia
                                                           jelang Natal dan Tahun Baru (nataru) 2021.
                                                           Dalam  intensifikasi  pengawasan  tersebut
                                                           juga  ditemukan  pangan  ilegal  sebanyak
                                                           31.316  kemasan  (32,56  persen)  dan
               pangan rusak 4.201 kemasan (4,37 persen).


               “Pangan  kadaluwarsa  mendominasi  pelanggaran  yang  ditemukan,  yaitu  sebanyak
               60.656  kemasan  atau  63,07  persen,”  kata  Kepala  BPOM  Penny  K  Lukito  dalam
               jumpa persnya di Jakarta, Rabu (23/12).


               Ia mengatakan, BPOM memeriksa 2.687 sarana distribusi pangan, berupa importir,
               distributor,  grosir  dan  ritel.  Hasilnya,  982  sarana  distribusi  Tidak  Memenuhi
               Ketentuan (TMK) yaitu sebanyak 36,55 persen.


               Berdasarkan  lokasi  temuan,  kata  dia,  pangan  kadaluwarsa  banyak  ditemukan  di
               Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat dan Banda Aceh. Sementara, lanjut dia,
               pangan ilegal banyak didapatkan di Baubau, Surakarta, Tangerang, Bengkulu dan
               Tarakan. Kemudian, pangan rusak banyak ditemukan di Kendari, Baubau, Manado,
               Sorong dan Sofifi.


               “Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor
               Badan  POM  di  kabupaten/kota  di  seluruh  Indonesia,  pengawasan  berfokus  pada
               pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kadaluwarsa dan rusak. Intensifikasi ini
               sudah dimulai sejak akhir November 2020,” katanya.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49