Page 45 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 45

Judul                 : BPOM Temukan Puluhan Ribu Makanan Kemasan Kadaluwarsa

               Nama Media            : pantau.com

               Tanggal               : 23 Desember 2020

               Halaman/URL           : https://www.pantau.com/topic/nasional/bpom-temukan-
                                     puluhan-ribu-makanan-kemasan-kadaluwarsa

               Tipe Media            : Online



                                                            Badan        Pengawas         Obat        dan
                                                            Makanan   (BPOM)  menemukan  60.656
                                                            kemasan  pangan  kedaluwarsa  dalam
                                                            intensifikasi   pengawasan       pangan     di
                                                            seluruh  Indonesia  jelang  Natal  2020  dan
                                                            Tahun Baru 2021.

                                                            "Pangan       kadaluwarsa      mendominasi
                                                            pelanggaran      yang     ditemukan,     yaitu
               sebanyak 60.656 kemasan atau 63,07 persen," kata Kepala BPOM Penny K Lukito
               dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
               Ia  mengatakan  dalam  intensifikasi  pengawasan  tersebut  juga  ditemukan  pangan
               ilegal sebanyak 31.316 kemasan (32,56 persen) dan pangan rusak 4.201 kemasan
               (4,37 persen).

               BPOM,  kata  dia,  memeriksa  2.687  sarana  distribusi  pangan,  berupa  importir,
               distributor,  grosir  dan  ritel.  Hasilnya,  982  sarana  distribusi  Tidak  Memenuhi
               Ketentuan (TMK) yaitu sebanyak 36,55 persen.

               Berdasarkan  lokasi  temuan,  kata  dia,  pangan  kadaluwarsa  banyak  ditemukan  di
               Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat dan Banda Aceh.

               Sementara,  lanjut  dia,  pangan  ilegal  banyak  didapatkan  di  Baubau,  Surakarta,
               Tangerang, Bengkulu dan Tarakan. Kemudian, pangan rusak banyak ditemukan di
               Kendari, Baubau, Manado, Sorong dan Sofifi. "Melalui intensifikasi yang dilakukan
               oleh  33  Balai  Besar/Balai  POM  dan  40  Kantor  Badan  POM  di  kabupaten/kota  di
               seluruh  Indonesia,  pengawasan  berfokus  pada  pangan  olahan  Tanpa  Izin  Edar
               (TIE)/ilegal,  kadaluwarsa  dan  rusak.  Intensifikasi  ini  sudah  dimulai  sejak  akhir
               November 2020," katanya.

               Penny  mengatakan  intensifikasi  pengawasan  jelang  Natal  dan  Tahun  Baru  itu
               merupakan  bentuk  pengawasan  post-market  yang  dilakukan  untuk  melengkapi
               pengawasan rutin BPOM. Kegiatan operasi/pengawasan itu dilakukan dengan target
               khusus  sekaligus  mengantisipasi  potensi  bahaya  produk  pangan  TMK  yang
               cenderung meningkat pada hari-hari besar.
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50