Page 39 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 39
Dalam intensifikasi pengawasan tahun ini, Badan POM memeriksa 2.687 sarana
distribusi pangan, berupa importir, distributor, grosir, dan ritel. Hasilnya, 982 sarana
distribusi TMK (36,55%). Pangan kedaluwarsa mendominasi pelanggaran yang
ditemukan, yaitu sebanyak 60.656 kemasan (63,07%). Diikuti dengan pangan ilegal
sebanyak 31.316 kemasan (32,56%) dan pangan rusak sebanyak 4.201 kemasan
(4,37%).
Berdasarkan lokasi temuan, pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Baubau,
Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat, dan Banda Aceh. Pangan ilegal banyak
ditemukan di Baubau, Surakarta, Tangerang, Bengkulu, dan Tarakan. Sementara
pangan rusak banyak ditemukan di Kendari, Baubau, Manado, Sorong, dan Sofifi.
Menurut Kepala Badan POM, dibandingkan dengan intensifikasi pengawasan
pangan Tahun 2019 pada periode yang sama, terdapat sedikit perbedaan, antara
lain pada mekanisme pemeriksaan dan jumlah sarana distribusi yang diperiksa. Jika
di tahun 2019, pemeriksaan dilakukan secara onsite untuk 3.594 sarana distribusi
pangan (importir, distributor, grosir, dan ritel), maka di tahun 2020 ini, sebanyak
2.687 sarana distribusi dilakukan pemeriksaan yang dioptimalkan melalui
pengawasan secara onsite maupun virtual/online karena keterbatasan mobilitas
petugas akibat kondisi pandemi. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap sarana
distribusi yang berjualan secara daring/online.
“Pada tahun 2019, temuan pangan TMK lebih banyak disebabkan oleh pangan
kedaluwarsa (59,72%). Tahun 2020 ini, temuan pangan TMK juga didominasi oleh
pangan kedaluwarsa, namun jumlahnya meningkat, yaitu menjadi 63,07%. Hal ini
dapat disebabkan karena kondisi pandemi yang membuat daya beli masyarakat
turun, sehingga banyak produk yang tidak terbeli,” lanjut Kepala Badan POM.
Sebagai upaya perlindungan masyarakat, seluruh produk pangan TMK telah
diturunkan dari rak pajang/display dan/atau diamankan setempat, serta
diperintahkan kepada pihak sarana distribusi pangan untuk tidak mengedarkan