Page 32 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 32
Judul : BPOM Lakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 23 Desember 2020
Halaman/URL : https://www.gatra.com/detail/news/499150/ekonomi/-bpom-
lakukan-intensifikasi-pengawasan-pangan
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) melakukan intensifikasi
pengawasan pangan di seluruh wilayah
Indonesia jelang Hari Raya Natal 2020
dan Tahun Baru 2021.
Intensifikasi ini untuk mengantisipasi
potensi bahaya produk pangan Tidak
Memenuhi Ketentuan (TMK). Pasalnya,
permintaan kebutuhan pangan cenderung
meningkat pada hari-hari besar.
“Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar, Balai POM dan 40 Kantor
Badan POM di Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia, pengawasan berfokus
pada pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE) ilegal, kedaluwarsa, dan rusak.
Intensifikasi ini sudah dimulai sejak akhir November 2020,” kata Kepala Badan POM
RI, Penny K. Lukito dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/12).
Dalam intensifikasi pengawasan tahun ini, Badan POM memeriksa 2.687 sarana
distribusi pangan, berupa importir, distributor, grosir, dan ritel. Hasilnya, ditemukan
982 sarana distribusi TMK (36,55%). Bahkan, terdapat pangan kedaluwarsa
sebanyak 60.656 kemasan (63,07%), pangan ilegal 31.316 kemasan (32,56%) dan
pangan rusak 4.201 kemasan (4,37%).
Berdasarkan lokasi temuan, pangan kedaluwarsa banyak ditemukan di Baubau
Provinsi Sulawesi Tenggara, Bengkulu, Sofifi Provinsi Maluku Utara, Manggarai
Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Banda Aceh.
Pangan ilegal banyak ditemukan di Baubau, Surakarta Provinsi Jawa Tengah,
Tangerang Provinsi Banten, Bengkulu, dan Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.
Sedangkan untuk pangan rusak banyak ditemukan di Kendari Provinsi Sulawesi
Tenggara, Baubau, Manado Provinsi Sulawesi Utara, Sorong Provinsi Papua Barat,
dan Sofifi.
Menurut Penny, terdapat sedikit perbedaan pada mekanisme pemeriksaan dan
jumlah sarana distribusi yang diperiksa dari tahun sebelumnya. Di tahun 2019,
pemeriksaan dilakukan secara onsite untuk 3.594 sarana distribusi pangan (importir,
distributor, grosir, dan ritel). Sedangkan di tahun 2020 ini, pemeriksaan dilakukan