Page 29 - Intensifikasi Pengawasan Pangan Jelang Natal Tahun 2020 dan Tahun Baru 2021_Neat
P. 29

Judul                 : Jelang Nataru, BPOM Temukan 60.656 Kemasan Makanan Kedaluwarsa

               Nama Media            : suara.com

               Tanggal               : 23 Desember 2020

               Halaman/URL           : https://riau.suara.com/read/2020/12/24/072811/jelang-nataru-
                                     bpom-temukan-60656-kemasan-makanan-kedaluwarsa

               Tipe Media            : Online



                                                             Sebanyak           60.646          kemasan
                                                                pangan kedaluwarsa ditemukan Badan
                                                             Pengawas  Obat  dan  Makanan (BPOM)
                                                             dalam  intensifikasi  pengawasan  pangan
                                                             di  seluruh  Indonesia  jelang  Natal  dan
                                                             Tahun Baru (Nataru) 2021.

                                                             "Pangan      kadaluwarsa      mendominasi
                                                             pelanggaran     yang     ditemukan,     yaitu
               sebanyak 60.656 kemasan atau 63,07 persen," ujar Kepala BPOM Penny K Lukito
               kepada Antara di Jakarta, Rabu (23/12/2020).
               Penny mengatakan dalam intensifikasi pengawasan tersebut juga ditemukan pangan
               ilegal sebanyak 31.316 kemasan (32,56 persen) dan pangan rusak 4.201 kemasan
               (4,37 persen).

               Lanjutnya,  pihaknya  memeriksa  2.687  sarana  distribusi  pangan,  berupa  importir,
               distributor,  grosir  dan  ritel.  Hasilnya,  982  sarana  distribusi  Tidak  Memenuhi
               Ketentuan (TMK) yaitu sebanyak 36,55 persen.

               Berdasarkan lokasi temuan, sambungnya, makanan kedaluwarsa banyak ditemukan
               di Baubau, Bengkulu, Sofifi, Manggarai Barat dan Banda Aceh.

               Sementara,  pangan  ilegal  banyak  didapatkan  di  Baubau,  Surakarta,  Tangerang,
               Bengkulu  dan  Tarakan.  Kemudian,  pangan  rusak  banyak  ditemukan  di  Kendari,
               Baubau, Manado, Sorong dan Sofifi.
               "Melalui intensifikasi yang dilakukan oleh 33 Balai Besar/Balai POM dan 40 Kantor
               Badan  POM  di  kabupaten/kota  di  seluruh  Indonesia,  pengawasan  berfokus  pada
               pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE)/ilegal, kedaluwarsa dan rusak. Intensifikasi ini
               sudah dimulai sejak akhir November 2020," terangnya.

               Penny  mengatakan  intensifikasi  pengawasan  jelang  Nataru  itu  merupakan  bentuk
               pengawasan  post-market  yang  dilakukan  untuk  melengkapi  pengawasan  rutin
               BPOM.
               Kegiatan  operasi/pengawasan  itu  dilakukan  dengan  target  khusus  sekaligus
               mengantisipasi  potensi  bahaya  produk  pangan  TMK  yang  cenderung  meningkat
               pada hari-hari besar.
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34