Page 245 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 245
dengan cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB). CPPOB
sudah dimulai, sesuai dengan harapan dari perencana pabrik mulai
tahap detail engineering design. Selain itu, di hilir dukungan BPOM
RI adalah izin edar. Oleh karenanya ter hadap rencana pembangunan
pabrik 3M secara paralel diminta me nye rahkan dokumen ke BPOM
RI guna akselerasi izin penerapan CPPOB dan nomor izin edar (NIE).
3.2. MenDaMPIngI RISet
Selama awal pandemi, lembaga dan perusahaan asing gencar
melakukan riset. Mereka berusaha keras membuat obat dan vaksin
COVID-19. Menyadari peluang yang terbuka bagi semua peneliti
untuk terlibat dalam usaha menanggulangi COVID-19, beberapa
lembaga dalam negeri pun berinisiatif. Penelitian yang dilakukan
periset nasional adalah dengan memanfaatkan kekayaan sumber
daya alam, maritim, biodiversitas, yang tumbuh di tanah air.
Pandemi COVID-19 menjadi momentum yang tepat untuk
mengembangkan penelitian herbal. Pandemi COVID-19 me ru-
pakan momentum kebangkitan kemandirian riset dan ino vasi
tanah air. BPOM RI mendorong para peneliti untuk terus me la-
kukan riset sesuai kebutuhan masyarakat karena hasil riset ber peran
penting dan strategis dalam membentuk keunggulan kom pe titif
dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Demikian di sam paikan
Kepala BPOM RI dalam Diskusi Publik (Webinar) yang di se leng ga-
ra kan Universitas Indonesia, 28 Oktober 2021.
Sejauh ini BPOM RI telah mendampingi 15 penelitian herbal
terkait COVID-19, yaitu 4 riset pada tahap uji pra-klinik dan 11 riset
pada tahap uji klinik. Selain riset obat herbal untuk COVID-19,
hing ga akhir tahun 2022, BPOM RI juga mengawal 98 penelitian
obat herbal non-COVID-19, terdiri dari 69 penelitian pada tahap
pra-klinik dan 29 lainnya telah memasuki uji klinik. Beberapa pe-
neliti dari sejumlah universitas terlibat dalam riset tersebut, se-
perti dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia,
Uni versitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, Universitas Pa dja-
djaran, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gadjah Mada, dan
Universitas Hasanuddin.
Dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, BPOM RI
me la kukan pendekatan pendampingan regulatori bagi para pe ne-
201