Page 248 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 248

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



                Untuk mempercepat penelitian herbal itu, tak hanya dunia
            pendidikan tinggi  yang melakukan riset, namun pelaku  industri
            obat dan makanan serta rumah sakit juga perlu melakukan ino-
            vasi dengan melakukan riset. BPOM RI memiliki tugas untuk men-
            dampingi periset dalam proses penelitian, produksi obat, men da pat-
            kan perizinan edar, hingga obat dan makanan beredar di masya rakat.
                BPOM RI tengah memetakan jumlah peneliti agar BPOM RI
            bisa siap pula mengerahkan SDM untuk  melakukan pendampingan.
            Kesiapan tersebut menyangkut persetujuan sarana produksi dan
            persetujuan terhadap uji  sesuai ketentuan protokol yang sudah
            disusun. Itu tentunya BPOM RI inventaris, dibuatkan road map,
            dan nanti kebutuhan sumber daya ini yang akan dikerahkan, ter-
            masuk  juga percepatan  perizinan,  percepatan  waktu  pelayanan
            dan kemudian juga simplifikasi penyederhanaan dari step-step.

            3.2.1. Percepatan Pengembangan Pemulihan ekonomi
                Pendampingan riset  sebenarnya merupakan  tujuan awal
            BPOM RI dalam percepatan penanganan COVID-19. Tujuan akhir-
            nya adalah bagaimana pemulihan ekonomi nasional segera ter-
            ca pai. Sebab, jika penanganan COVID-19 dapat direalisasikan

            da lam jangka waktu cepat lewat penerapan hasil riset, dan di ba-
            rengi peningkatan angka kesembuhan dan penurunan kasus aktif
            COVID-19, pemulihan ekonomi bisa dilakukan segera.
                Untuk mempercepat pemulihan ekonomi, diperlukan langkah-
            langkah strategis. Sebagai bagian dari pemerintahan, BPOM RI ikut
            bertanggung jawab terhadap tujuan tersebut. Maka BPOM RI sudah
            menyiapkan langkah-langkah yang bakal dan sudah ditempuh. Per-
            tama, menyiapkan regulasinya. Beberapa regulasi sudah dibuat,

            an tara lain, Keputusan BPOM RI Nomor HK.02.01.1.2.06.21.233
            Ta hun  2021 tentang Pedoman Pelayanan Publik Obat Tradisional,
            Su ple men Kesehatan dan  Kosmetika Selama Pandemi Coronavirus
            Disease 2019 (COVID-19).
                Keputusan tersebut bertujuan meningkatkan efektivitas dan
            efisiensi  pelayanan  publik  selama  pandemi  COVID­19.  Dalam
            keputusan tersebut, diatur mengenai strategi seperti:
             •   Peningkatan  pemahaman  masyarakat  mengenai  obat herbal,
                suplemen, dan kosmetik;
             •   Peningkatan kapasitas SDM;



            204
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253