Page 249 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 249
• Peningkatan pendampingan pada pelaku usaha, terutama
UMKM;
• Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengawasan pre-
market dan post-market terhadap obat tradisional, suplemen
kesehatan, dan kosmetik;
• Penguatan koordinasi pengawasan terhadap tiga jenis produk
tersebut; dan
• Peningkatan akuntabilitas kinerja lembaga pengawasan.
Selain itu, BPOM RI melakukan upaya percepatan terhadap
registrasi produk pelaku usaha, seperti percepatan evaluasi re gis-
trasi produk. Dalam hal ini, pelaku usaha mendapatkan ke mu-
dah an, antara lain:
• Percepatan evaluasi registrasi produk, melalui mekanisme re-
gistrasi prioritas;
• Variasi perubahan supplier bahan baku melalui mekanisme
do and tell;
• Registrasi produk dengan penambahan tempat produksi dapat
dilakukan dengan melampirkan surat komitmen pelaksanaan
uji stabilitas pasca registrasi.
Lantas, pelaku usaha juga diberikan kemudahan lain, seperti
pe nye derhanaan perizinan berusaha. Misalnya, perubahan timeline
eva luasi untuk registrasi produk obat tradisional baru yang semula 30
hari kerja (HK) menjadi 15 HK. Kemudian untuk registrasi obat tra -
di sional low risk yang semula 30 HK menjadi 7 HK. Lalu registra si
pro duk untuk ekspor dipercepat yang semula 30 HK menjadi 3 HK.
Kecuali itu, BPOM RI juga mengeluarkan aturan menge-
nai toll manufacturing. Lewat Keputusan BPOM RI Nomor
HK.02.01.1.2.06.21.233 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelayanan
Publik Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetika Se-
lama Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), BPOM RI
mengatur soal simplifikasi toll manufacturing oleh pelaku usaha
obat tradisional ke sarana produksi lain yang memiliki sertifikat cara
pembuatan yang baik adalah dengan hanya surat permohonan dan
dokumen kontrak yang dapat dilakukan secara daring.
Lalu, agar biaya produksi bisa ditekan, BPOM RI memberikan
fa silitasi melalui penggunaan fasilitas bersama, terutama dalam pro-
205