Page 254 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 254

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



            berupa tanaman. Bahan baku  ta nam an yang dimaksud dikirim baik
            dalam bentuk segar maupun di ke ringkan. Bahan tersebut digunakan
            untuk  bahan parfum,  farmasi, anti- serangga. Sedangkan berdasar-
            kan data Badan Pusat Statistik yang  dikelola  Kementerian Perda-
            gangan, total  nilai ekspor jamu Indonesia pada tahun 2021  menca-
            pai US$41,5  juta,  meningkat 10,96% dibandingkan tahun 2019.
                Kendati  telah  dilakukan pemangkasan  dan  relaksasi per-
            izinan  usaha oleh BPOM RI, bukan berarti pelaku usaha, termasuk
            UMKM, dapat seenaknya membuat produk sebanyak-banyaknya
            tanpa mem per hatikan kesehatan konsumen. Sebab, belakangan ini
            banyak ditemukan produk-produk kosmetik yang tidak memenuhi
            syarat (TMS). Berdasarkan data temuan sarana produksi yang
            mem produksi/mengedarkan produk TMS pada tahun 2019-2022,
            diketahui bahwa temuan kosmetik TMS mutu paling banyak
            diproduksi oleh  industri yang  telah memiliki sertifikat CPKB. Hal
            ini dimungkinkan karena perusahaan tersebut me miliki produk
            maklon yang jumlah peredarannya di pasaran juga relatif  lebih
            besar, sehingga potensi tersampling lebih besar. Itu ter ungkap
            dalam pertemuan dalam kegiatan Forum Komunikasi Ins pektur
            Kosmetik dengan tema “Peranan Pengawasan Kos me tik Dalam
            Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional” yang diselenggarakan pada
            BPOM RI pada 19-20 Juli 2022.

            3.2.2. Mencari Masukan dari Berbagai Pihak
                Untuk menangani masalah COVID-19, terutama yang  terkait
            dengan penggunaan obat, vaksin, suplemen kesehatan, produk
            herbal, dan pangan olahan, BPOM RI tidak dapat  melakukan ke bi-
            jakan sendiri. Sebab, sebagai salah satu lembaga pelayanan publik,
            langkah BPOM RI tidak lepas dari perhatian masyarakat. Salah
            sedikit bertindak, akan berdampak pada tingkat kepercayaan
            masyarakat terhadap BPOM RI.
                Maka, sebelum menyampaikan kebijakan ke publik, BPOM
            RI selalu berusaha dan me le wati pem bicaraan dengan pihak lain.
            Misalnya,  dalam mem buat  keputusan soal  vaksin  COVID-19,
            terutama dalam ne ge ri, BPOM RI men cari masukan seperti dari
            Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dalam rapat dengar pendapat
            dengan DPR, BPOM RI diminta mem per ha ti kan faktor keamanan

            vaksin  dalam negeri.


            210
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259