Page 10 - BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI
P. 10
sesuai dengan kebutuhan pasar.
Badan POM memberikan asistensi dan konsultasi
kepada peneliti dari perguruan tinggi dan industri
farmasi untuk memenuhi standar dan persyaratan
perizinan. Contoh produk yang sudah berhasil
dilakukan hilirisasi sampai produk komersial
adalah produk stem cell yang dikembangkan oleh
Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell
Universitas Airlangga Surabaya dan Albumin dari
ikan gabus yang dikembangkan oleh Universitas
Hasanudin Makassar bersama PT. Royal Medika.
Badan POM juga mendorong kemudahan pelaku
usaha, industri farmasi, perguruan tinggi, dan
instansi pemerintah dalam memperoleh Baku
Pembanding Farmakope Indonesia, Kultur
Mikroba, Hewan uji yang diperlukan dalam riset
dan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi terkait sediaan farmasi
dengan harga terjangkau. Selain itu Badan POM
turut berperan meningkatkan kapabilitas
laboratorium pelaku usaha melalui forum jaminan
mutu hasil pengujian berupa uji profisiensi yang
dapat diikuti oleh semua laboratorium pelaku
usaha.
7 Selain industri, apa dukungan Badan POM menginisiasi Program
Badan POM untuk memajukan Pengembangan UMKM Berdaya Saing bersama 7
UMKM di Indonesia? Kementerian/Lembaga pada tahun 2018 untuk
meningkatkan daya saing produk obat tradisional,
kosmetik, dan pangan di pasar domestik dan
global.
Hingga November 2019, Badan POM telah
melakukan pendampingan penerapan Cara
Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) bagi 165
UMKM. Pada periode yang sama Badan POM
telah memberikan sertifikat CPKB kepada 179
UMKM Kosmetik.
Untuk penerapan Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) Bertahap, Badan
POM telah melakukan pendampingan kepada 103
UMKM Obat Tradisional. Badan POM telah
memberikan sertifikat CPOTB kepada 204 UMKM.
Khusus untuk UMKM Jamu, Badan POM
menginisiasi Program Bapak Angkat Jamu yang
mendorong Industri Obat Tradisional menjadi
“Bapak Angkat” untuk pengembangan UMKM
jamu.

