Page 71 - Badan POM Serahkan Sertifikat CPOB kepada PT Biotis untuk Dukung Produksi Vaksin Merah Putih
P. 71
Judul : Ketua BPOM RI Targetkan Vaksin Merah Putih Dapat Izin Darurat
Pada Awal 2022
Nama Media : suara.com
Tanggal : 18 Agustus 2021
Halaman/URL:https://www.suara.com/health/2021/08/18/142100/ketua-bpom-ri-
targetkan-vaksin-merah-putih-dapat-izin-darurat-pada-awal-2022
Tipe Media : Online
Suara.com - Ketua Badan Pengawas
Obat dan Makanan atau BPOM RI,
Penny K. Lukito, mengatakan vaksin
merah putih buatan asli Indonesia untuk
Covid-19 diprediksi akan memperoleh
izin penggunaan darurat atau EUA pada
semester satu 2022 mendatang.
Target ini akan terealisasikan apabila
semua proses penelitian berjalan lancar,
dan terbukti mendapatkan hasil yang baik serta aman digunakan.
"Persyaratan-persyaratan dapat dipenuhi baik pada saat praktik maupun uji klinik,
sehingga nanti akan bisa mendapatkan EUA, yang harapannya untuk vaksin merah
putih produksi Unair (Universitas Airlangga) dan PT. Biotis Pharmaceuticals ini adalah
semester satu tahun 2022 ini kalau di sesuai dengan rencana," ujar Penny saat
konferensi pers, Rabu (18/8/2021).
Perlu diketahui, Unair saat ini jadi salah satu institusi di Indonesia yang sedang
mengembangkan vaksin merah putih untuk Covid-19. Sedangkan PT. Biotis
Pharmaceuticals jadi perusahaan industri farmasi swasta pertama di Indonesia yang
berhak memproduksi massal vaksin merah putih yang dikembangkan Unair.
Biotis hari ini baru saja mendapatkan sertifikat CPOB (cara pembuatan obat yang
baik) Fasilitas Fill & Finish Vaksin Covid-19 dari BPOM.
Penny menjelaskan, dari enam kandidat vaksin merah putih yang sedang
dikembangkan berbagai institusi tanah air, vaksin Covid-19 yang dikembangkan Unair
dianggap jadi yang terdepan dan potensial.
"Dari 6 kandidat vaksin yang dikembangkan, vaksin merah putih dari Universitas
Airlangga dengan platform teknologi inactivited ini adalah menjadi vaksin yang
progresnya ada di depan," ungkap Penny.
Sementara itu, saat ini vaksin merah putih buatan Unair ini sudah menyelesaikan
tahap uji praklinik tahap satu kepada hewan mencit atau tikus putih kecil, dan sedang
dilakukan tahap uji praklinik kedua, kepada hewan makaka atau monyet kecil ekor
panjang.