Page 30 - Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Perdana Untuk Vaksin Merah Putih_Neat
P. 30

Judul             :  Badan POM Berikan Persetujuan Uji Klinik Vaksin Merah Putih
                Nama Media        :  republika.co.id
                Tanggal           :  7 Februari 2022
                Halaman/URL  :  https://www.republika.co.id/berita/r6x1hf384/badan-pom-
                                     berikan-persetujuan-uji-klinik-vaksin-merah-putih
                Tipe Media        :  Online
























               Badan POM telah memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) perdana
               untuk  vaksin  karya  anak  bangsa  yaitu  Vaksin  Merah  Putih.  Vaksin  Merah  Putih
               tersebut  dikembangkan  oleh  Peneliti  Universitas  Airlangga  (UNAIR)  bekerja  sama
               dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.

               "Hari ini kami menyampaikan kabar gembira, sebuah kemajuan kita bersama bahwa
               Badan POM telah memberikan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) perdana
               untuk vaksin karya anak bangsa yaitu Vaksin Merah Putih," kata Kepala Badan POM,
               Penny K Lukito dalam Konferensi Pers secara daring, Senin (7/2/2022).
               "Vaksin Merah Putih dengan platform Inactivated virus dikembangkan menggunakan
               virus SARS-CoV-2 yang berasal dari pasien Covid-19 di Surabaya," sambung Penny.

               Penny mengatakan, Badan POM sebagai otoritas pengawas obat dan makanan di
               Indonesia  memiliki  wewenang  untuk  memberikan  PPUK  di  Indonesia.  PPUK
               merupakan persetujuan pelaksanaan kegiatan penelitian dengan mengikutsertakan
               subjek manusia disertai adanya intervensi penggunaan produk uji, untuk menemukan
               atau  memastikan  efek  klinik,  farmakologik  dan  farmakodinamik  lainnya,  serta
               mengidentifikasi  setiap  reaksi  yang  tidak  diinginkan  dan  mempelajari  absorbsi,
               distribusi,  metabolisme,  dan  ekskresi.  "Tujuannya  adalah  untuk  memastikan
               keamanan dan efektifitas vaksin uji yang diteliti," kata Penny.

               Penny menjelaskan, untuk melangkah ke fase uji klinik, diperlukan data hasil studi
               nonklinik berupa keamanan dan imunogenisitas pada hewan uji. Badan POM telah
               mengevaluasi data keamanan dan imunogenisitas vaksin ini pada hewan uji mencit
               dan Macaca fascicularis (monyet ekor panjang).

               Hasil studi menunjukkan bahwa  vaksin  aman  dan dapat  ditoleransi,  tidak  terdapat
               kematian  dan  kelainan  organ  pada  hewan  uji.  Lebih  lanjut  dalam  aspek
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35