Page 45 - E - Klipping Pemberitaan BPOM Terkait Diseminasi Inwas Nataru
P. 45
Sedangkan dari sisi produk, jumlah produk tidak memenuhi ketentuan yang ditemukan sebanyak
86.034.
Terdiri 4.441 item, dengan rincian bisa tidak memenuhi izin edar, kedaluwarsa atau rusak.
Tanpa izin edar sebanyak 52,90 persen, kadaluarsa ada 41,41 persen, dan rusak 5,69 persen.
Rizka mengungkapkan jika hasil pengawasan memperlihatkan adanya penurunan jumlah sarana tidak
memenuhi ketentuan sebesar 5 persen dibandingkan tahun lalu.
Namun, total nilai ekonomi temuan pangan yang tidak memenuhi ketentuan meningkat 141 persen
yaitu sebesar Rp 1,6 miliar.
Rizka mengatakan, ada sejumlah kabupaten/kota yang ditemukan pangan tidak memenuhi kriteria
terbanyak.
Untuk pangan yang tidak memiliki izin edar impor di Jakarta ada di Tarakan, kota batam Kepulauan
Riau, kota Pekanbaru dan kabupaten Sanggau atau Kalimantan barat.
Sedangkan temuan pangan kadaluarsa, ada di kabupaten Belu NTT, Ambon, Sumba timur, Sofifi, dan
kabupaten pulau Morotai, Maluku Utara.
Pangan rusak ada kabupaten Belu, Manokwari, Ketapang, Pangkal Pinang, Kota Ambon dan kota
Andari.
Lima jenis pangan tanpa izin edar impor terdiri bumbu siap pakai, makanan ringan estrudat, pasta atau
mi, kembang gula atau permen, makanan ringan non estrudat.
Makanan kadaluarsa terdiri dari biskuit, makanan ringan estrudat, pasta dan mi, bumbu siap pakai dan
juga wafer.
Panganan rusak seperti, susu UHT, kemudian krimer kental manis, bumbu, bisket dan ikan dalam
kaleng.