Page 207 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 207

Judul                 : Ini Dua Opsi Yang Dimiliki Indonesia Dalam Pengembangan
                                     Vaksin Covid-19

               Nama Media            : medanheadlines.com
               Tanggal               : 2 September 2020

               Halaman/URL          : https://medanheadlines.com/2020/09/02/ini-dua-opsi-yang-
                                      dimiliki-indonesia-dalam-pengembangan-vaksin-covid-19/

               Tipe Media            : Online



                                                          MEDANHEADLINES.COM – Indonesia saat
                                                          ini  memiliki  2  opsi  dalam  mengembangkan
                                                          vaksin      Covid-19.       Opsi       pertama
                                                          mengembangkan  vaksin  Merah  Putih  yang
                                                          dikembangkan      Kementerian      Riset    dan
                                                          Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional
                                                          serta Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

                                                          Kepala     Badan     Pengawas      Obat     dan
                                                          Makanan      (BPOM)       Penny     K    Lukito
                                                          menjelaskan     pihaknya     telah    membuat
               roadmap  tahapan  pengembangan  vaksin  yang  diperlukan  untuk  memenuhi
               persyaratan data praklinik, klinik dan mutu dari vaksin yang akan dibuat.

               ―Sehingga vaksin ini, tahapan pengembangannya sesuai dengan waktu yang sudah
               kita  rencanakan  dengan  percepatan  tentunya,  dan  segera  memenuhi  kebutuhan
               untuk  program  nasional,‖  jelasnya  saat  jumpa  pers  di  Kantor  Presiden,  Selasa  1
               September 2020.

               Opsi  kedua  adalah  mengembangkan  kerjasama  internasional.  Kerjasama  yang
               pertama  yang  sudah  dalam  pendampingan  BPOM  yakni  PT  Sinovac  dengan  PT
               Biofarma, lalu kerjasama kedua Sinopharm dengan Kimia Farma bersama Grup 42
               dari Uni Emirat Arab dan kerjasama ketiga ialah Genexine dengan PT Kalbe Farma.
               ―Dan  juga  beberapa  komunikasi  dengan  negara  lain  yang  sudah  memulai
               komunikasi untuk tahap-tahap pengembangan selanjutnya‖ ujarnya.

               Pada  perkembangan  uji  klinis  vaksin  kerjasama  Sinovac  dengan  Biofarma,  sudah
               dimulai  pada  11  Agustus  2020  oleh  tim  peneliti  dari  kedokteran  Universitas
               Padjajaran dan subjek uji klinis sebanyak 1.620 orang.

               ―Saat  ini  sudah  ada  1.800  sukarelawan  yang  telah  mendaftar,  dan  hingga  akhir
               Agustus  2020  terdapat  sekitar  500  orang  direktur  dan  sudah  mendapat  tahap
               penyuntikan,‖ jelas Penny.

               BPOM  katanya  siap  mengawal  mulai  pemberian  persetujuan  protokol  uji  klinis,
               pelaksanaannya  dan  evaluasi  hasil  uji  klinis  untuk  situasi  darurat,  serta  persiapan
               sarana produksi di Biofarma untuk melakukan transfer teknologi dalam mewujudkan
               vaksin menjadi produk komersil.
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212