Page 25 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 25
Judul : BPOM Rampungkan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Covid-19
Nama Media : mediaindonesia.com
Tanggal : 1 September 2020
Halaman/URL : https://mediaindonesia.com/read/detail/341394-bpom-
rampungkan-peta-jalan-pengembangan-vaksin-covid-19
Tipe Media : Online
INDONESIA terus berupaya
mengembangkan vaksin covid-19
baik secara mandiri maupun bekerja
sama dengan negara lain. Di Tanah
Air, pemerintah melalui Kementerian
Riset dan Teknologi bersama
Lembaga Eijkman sudah memasuki
proses uji klinis tahap tiga.
Badan Pengawas Obat dan
Makanan pun telah membuat peta
jalan tahapan pengembangan
vaksin mulai dari prakliniks, klinis dan mutu dari vaksin yang dibuat.
"Road map ini telah kami sampaikan kepada Bapak Menristek dan akan
ditindaklanjuti dengan FGD bersama stakeholder terkait. Kita harap tahapan
pengembagan vaksin ini akan sesuai tepat waktu dan mulai berproduksi pada 2021,"
ujar Kepala BPOM Penny Lukito di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/9).
Menyadari bahwa vaksin dalam negeri masih membutuhkan waktu yang cukup
panjang, pemerintah pun menjalin kerja sama dengan sejumlah negara dalam upaya
memperoleh vaksin lebih cepat Pada 21 Agustus lalu, telah terjalin kesepakatan
antara Menteri Luar Negeri serta Menteri BUMN Reoublik Indonesia dan otoritas Uni
Emirat Arab (UAE).
Melalui kesepakatan itu, UEA berkomitmen menyediakan 10 juta vaksin covid-19
untuk Indonesia pada akhir 2020.
"Kami mendapat kesempatan untuk memonitor uji klinis fase tiga yang sedang
mereka lakukan. Semua dilakukan dengan sangat baik dan terorganisir," tutur
Penny.
Ia menyampaikan beberapa aspek positif dari uji klinis tahap tiga yang dijalankan
UEA. Pertama adalah partisipasi yang mencapai 22.000 peserta dengan
keberagaman kebangsaan.
"Karena UEA adalah negara melting pot jadi ada 119 kebangsaan yang terlibat
dalam uji klinis. Keragaman populasi ini akan menghasilkan uji klinis yang valid,"
ucapnya.
Kedua, proses tersebut juga melibatkan begitu banyak tenaga kesehatan yakni 100
dokter dan 1.000 perawat.