Page 70 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 70
Judul : BPOM Kawal Ketat Uji Vaksin COVID-19
Nama Media : 24berita.com
Tanggal : 1 September 2020
Halaman/URL : http://www.24berita.com/nasional/bpom-kawal-ketat-uji-vaksin-
covid-19/356564-berita
Tipe Media : Online
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM), Penny Lukito,
mengatakan pihaknya hingga kini
melakukan pengawasan
ketat terhadap uji coba
vaksin COVID-19. Termasuk nanti
setelah dianggap layak digunakan
oleh masyarakat.
Menurut Penny, pengembangan
vaksin COVID-19 yang tengah
dilakukan pemerintah melalui dua jalur. Yakni dengan menggandeng dua negara
China dan Uni Emirat Arab (UEA), dan konsorsium riset dari Tanah Air.
―Badan POM telah membuat roadmap tahapan pengembangan vaksin yang
diperlukan untuk memenuhi persyaratan data pre klinik, klinik dan mutu dari vaksin
yang akan dibuat. Roadmap ini telah kami sampaikan kepada bapak menristek pada
tanggal 14 Agustus 2020 dan nanti akan ditindaklanjuti dengan FGD
bersama stakeholder terkait,‖ kata Penny saat jumpa pers virtual, Selasa 1
September 2020.
Penny menambahkan, tahapan dari pengembangan vaksin ini sudah disesuaikan.
Upaya itu nantinya diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk program nasional
pada awal tahun depan sebagai vaksin buatan anak bangsa. Konsorsium riset ini
selain BPOM di antaranya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, serta Kementerian
Riset dan Teknologi. Vaksin ini nanti bernama Vaksin Merah Putih.
―Dan, alternatif kedua adalah kita terus mengembangkan kerja sama internasional.
Pertama adalah yang sudah ada dalam pendampingan Badan POM pertama adalah
dengan Sinovac, dengan PT Bio Farma. Kemudian yang kedua adalah Sinofarm
dengan Kimia Farma, Group 42 dari Uni Emirat Arab dengan Kimia Farma, dan yang
ketiga Genexine,‖ tuturnya.
Penny memastikan, lembaganya bakal mengawasi secara ketat uji klinis vaksin
hingga siap edar. Pihaknya, sebut Penny, bahkan sudah dan tengah menyusun
persetujuan protokol uji klinik.
"Nanti kemudian ini terus kita kawal juga dalam pelaksanaannya, pelaksanaan uji
klinik kemudian evaluasi hasil uji klinik untuk pemberian emergency use

