Page 88 - Keterangan Pers Kepala Badan POM dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta
P. 88
Judul : Vaksin Covid-19 Asal China-UEA Kantongi Sertifikat Halal
Nama Media : sumselupdate.com
Tanggal : 2 September 2020
Halaman/URL : https://sumselupdate.com/vaksin-covid-19-asal-china-uea-
kantongi-sertifikat-halal/
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) memastikan bahwa calon vaksin
Covid-19 yang dikerjasamakan oleh Bio
Farma dengan Sinopharm, pabrikan
farmasi asal China, dan Group 42 asal Uni
Emirat Arab (UEA), telah mendapat
sertifikat halal. Kandidat vaksin yang sudah
dipesan Indonesia sebanyak 10 juta dosis
ini juga telah mengantongi izin
penggunaan darurat atau emergency use
authorization dari regulator pengawas obat China.
―Sejak Juli 2020 sudah mendapatkan izin penggunaan emergency dari National
Medicine Product Administration, berdasarkan hasil uji klinis fase 1 dan 2. Dan telah
mendapat sertifikat halal,‖ ujar Kepala BPOM Penny Lukito dalam keterangan pers
di Kantor Presiden, Selasa (1/9) seperti dikutip dari vivanews.
Setelah China, regulator pengawas obat di Uni Emirat Arab akan menyusul
memberikan izin penggunaan darurat pada Oktober mendatang. Izin yang diberikan
oleh UEA juga akan mempertimbangkan uji klinis tahap ketiga yang sudah
dijalankan saat ini.
Penny menjelaskan, pasokan vaksin versi Bio Farma – Sinopharm – G24 ini akan
tersedia di Indonesia sebanyak 10 juta dosis hingga akhir 2020. Angka ini sudah
disepakati dalam kunjungan bersama antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Menlu
Retno Marsudi ke UEA beberapa waktu lalu. BPOM, ujar Penny, juga sudah
bertemu dengan Kementerian Kesehatan UEA untuk membicarakan mengenai
rencana produksi vaksin Covid-19 tersebut. BPOM juga telah mengunjungi langsung
pusat uji klinis vaksin di Abu Dhabi National Exhibition Center.
―Kami melihat uji klinis fase 3 vaksin dilakukan dengan sangat baik dan terorganisir,‖
kata Penny.
Uji klinis vaksin Covid-19 tahap ketiga di UEA akan diikuti oleh 22.000 relawan dari
berbagai kewarganegaraan. Seperti diketahui, UEA dihuni oleh masyarakat dari 119
negara. Banyaknya kebangsaan yang mengikuti uji klinis ini, menurut Penny,
menambah kevalidan dari produk vaksin Covid-19 yang akan diproduksi.
―Keragaman populasi ini akan berikan uji klinis yang valid. Kami melihat uji klinis ini
dilakukan dengan validitas yang sangat terjaga,‖ kata Penny

