Page 43 - Dukungan Badan POM dalam Penyediaan Obat dan Vaksin
P. 43
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
menyebut uji coba vaksin Covid-19 yang
dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran berjalan lancar. BPOM melihat uji
klinis tidak menunjukkan ada efek samping
serius.
"Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada
laporan kejadian efek samping yang serius
akibat pemberian vaksin uji tersebut," kata
Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka
Andalusia dalam jumpa pers daringnya, Kamis (15/10).
Ia mengatakan uji klinik vaksin tersebut sudah memasuki tahap rekrutmen subyek
penelitian. Sebanyak 1.620 orang telah direkrut untuk mengikuti fase uji vaksin tersebut.
Terhadap efek samping obat, Lucia mengatakan BPOM juga melakukan evaluasi
pelaporan farmakovigilans (efek samping obat). Selain itu, lanjut dia, BPOM juga
mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.
BPOM, kata dia, sangat berhati-hati dalam melakukan percepatan perizinan vaksin
Covid-19. Tiga calon vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac sudah
mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari China.
"Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkeseinambungan
melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan peredaran sejak masuk dari luar
negeri untuk obat atau vaksin yang diimpor serta proses produksi di industri farmasi
untuk obat dan vaksin yang diproduksi di Indonesia serta distribusi oleh pedagang besar
farmasi dan pendistribusian di sarana pelayanan kefarmasian," katanya.
Judul : Satgas Covid-19 Pastikan BPOM Pantau Vaksinasi Covid-19
di Bulan November
Nama Media : merdeka.com
Tanggal : 17 Oktober 2020
Halaman/URL : https://www.merdeka.com/peristiwa/satgas-covid-19-pastikan-
bpom-pantau-vaksinasi-covid-19-di-bulan-november.html
Tipe Media : Online