Page 63 - BPOM Pencapaian Kinerja
P. 63

BAB I                 IMPLEMENTASI DIREKTIF PRESIDEN





           Indonesia memiliki pasokan vaksin yang memadai     penting  dari  upaya  nasional  dalam  menjaga
           untuk menghadapi kasus mpox yang mungkin           kesehatan masyarakat.
           muncul di masa mendatang.
                                                              Langkah ini mencerminkan visi strategis dalam
           Di sini, Kepala BPOM menunjukkan kepemimpinan      mendukung pengendalian penyakit  emerging  di
           yang tegas dan responsif dalam menghadapi          Indonesia. Dengan SAS sebagai alat respons cepat,
           ancaman penyakit baru. Melalui mekanisme SAS,      BPOM terus berkomitmen untuk memastikan
           BPOM tidak hanya mendukung penyediaan vaksin       ketersediaan sediaan farmasi yang aman, efektif,
           yang mendesak, tetapi juga menjadi bagian          dan tepat waktu bagi masyarakat.







             C.     Pengembangan Uji Klinik dan Hilirisasi Vaksin TB:
                    Kolaborasi Strategis dengan Kementerian Kesehatan



           Pada 100 hari kerja sebagai Kepala BPOM,           melaksanakan uji klinik. Dengan mendekatkan
           Taruna Ikrar mengambil langkah strategis untuk     pelaksanaan uji klinik ke daerah prioritas, data
           mendukung program kesehatan nasional. Salah        yang dihasilkan diharapkan lebih representatif
           satu dukungannya adalah pengembangan uji           terhadap kondisi nyata di lapangan.
           klinik dan hilirisasi vaksin Tuberkulosis (TB), yang
           menjadi prioritas untuk mengatasi angka TB yang    Sebagai usaha mencapai kemandirian sediaan
           masih tinggi di Indonesia.                         farmasi, BPOM mengawal secara intensif
                                                              pengembangan vaksin yang direncanakan untuk
           Sebagai   bagian   dari  upaya    peningkatan      diproduksi di Indonesia melalui mekanisme transfer
           efektivitas uji klinik, BPOM bekerja sama dengan   teknologi. Salah satu contoh konkret adalah vaksin
           Kementerian Kesehatan untuk menentukan             TB inhalasi yang sedang dikembangkan oleh PT
           lokasi pelaksanaan uji klinik vaksin TB di daerah-  Etana. Proses transfer teknologi ini membuka
           daerah dengan angka TB yang tinggi. Langkah ini    peluang besar bagi Indonesia untuk mengurangi
           tidak hanya relevan secara epidemiologi tetapi     ketergantungan terhadap produk impor sekaligus
           juga bertujuan meningkatkan kapasitas rumah        meningkatkan kemampuan industri farmasi
           sakit dan kapabilitas peneliti di Indonesia dalam   nasional.


                             24                 PENCAPAIAN KINERJA 100 HARI | KEPALA BPOM 2024 TARUNA IKRAR
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68