Page 9 - BPOM Pencapaian Kinerja
P. 9
RINGKASAN EKSEKUTIF
dapat menjembatani kesenjangan antara hasil riset baku simplisia yang memenuhi standar kualitas.
dan inovasi dengan proses komersialisasi produk.
Salah satu fokus utama adalah pengembangan (3) Menjamin sediaan farmasi dan pangan
fitofarmaka atau obat berbahan alam yang telah yang aman; Beberapa upaya terkait penjaminan
teruji keamanan dan khasiatnya secara ilmiah sediaan farmasi dan pangan yang aman
melalui uji klinik sehingga dapat disejajarkan diantaranya, (i) E-labelling atau pelabelan
dengan obat modern. elektronik yang merupakan versi digital dari
brosur informasi obat yang biasanya disisipkan
Langkah untuk menurunkan harga sediaan farmasi dalam kemasan produk. Teknologi ini bertujuan
juga dilakukan dengan peningkatan kualitas mempercepat dan memperluas penyebaran
dan kemandirian bahan baku dalam negeri. informasi terkini mengenai obat dengan cara
Langkah ini sejalan dengan amanat Asta Cita yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan mudah
ke-5 pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran diakses oleh konsumen. Saat ini terdapat sekitar
Rakabuming Raka yaitu melanjutkan hilirisasi 37 industri farmasi dengan cakupan 276 produk
dan mengembangkan industri berbasis sumber obat yang mengikuti pilot project penerapan
daya alam untuk meningkatkan nilai tambah di e-labelling. Melalui implementasi e-labelling
dalam negeri. Momentum pengembangan bahan diharapkan memperkokoh pondasi menuju
baku obat berbahan alam semakin kuat dengan digitalisasi menyeluruh di bidang pelabelan
diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun dan pengawasan produk farmasi; (ii) Penerapan
2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Special Access Scheme (SAS) dalam rangka
Jamu. Salah satu poin penting dalam Perpres ini mendatangkan vaksin monkeypox (mpox) yang
adalah penekanan pada aspek standarisasi bahan sangat dibutuhkan. SAS ini adalah mekanisme
baku Obat Berbahan Alam (OBA). Sebagai bagian khusus yang memungkinkan pemasukan obat
dari pelaksanaan Program Kemandirian Bahan atau bahan obat yang belum memiliki izin edar
Baku Obat, salah satu kegiatan utamanya adalah ke wilayah Indonesia untuk keperluan mendesak.
pelatihan peningkatan pemahaman bagi para Dalam konteks produk biologis, seperti vaksin,
supplier bahan baku obat berbasis bahan alam. kewenangan pelaksanaannya berada di bawah
Supplier didorong untuk menyediakan bahan BPOM. Mekanisme ini memberikan solusi
ix
PENCAPAIAN KINERJA 100 HARI | KEPALA BPOM 2024 TARUNA IKRAR