Page 83 - Pengawalan Badan POM dalam Penyediaan Vaksin COVID-19
P. 83
Judul : Pandangan Wapres Soal Sertifikasi Halal Vaksin Corona
Nama Media : rri.co.id
Tanggal : 17 Oktober 2020
Halaman/URL : https://rri.co.id/nasional/peristiwa/914200/pandangan-wapres-
soal-sertifikasi-halal-vaksin-
corona?utm_source=news_main&utm_medium=internal_link&ut
m_campaign=General%20Campaign
Tipe Media : Online
Pemerintah terus menjajaki kerja sama
dengan sejumlah negara dan
perusahaan farmasi untuk pengadaan
vaksin corona untuk 260 juta
masyarakat Indonesia. Rencananya,
vaksinasi akan dimulai November-
Desember 2020 dengan menyasar
kelompok prioritas, seperti tenaga
kesehatan dan hingga aparat TNI-Polri.
Namun, tak sedikit yang mempertanyakan kehalalan vaksin corona yang coba
didatangkan pemerintah dari China, Uni Emirat Arab, hingga Inggris itu.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, sekalipun belum memiliki sertifikat halal,
vaksin corona tetap bisa digunakan karena sedang dalam kondisi darurat.
"Tapi andaikata itu ternyata belum ada yang halal, tapi kalau tidak digunakan akan
menimbulkan kebahayaan, menimbulkan penyakit berkepanjangan," kata Ma'ruf
dalam dialog bersama juru bicara COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, Jumat
(16/10/2020) seperti dikutip dari kumparan.com.
"Maka bisa digunakan walau tidak halal. Tapi secara darurat dengan penetapan
bahwa boleh digunakan karena darurat," imbuh dia.
Menurut Ma'ruf, kondisi darurat tetap harus diberikan oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) selaku lembaga yang memiliki otoritas penerbitan sertifikasi halal.
"Tapi harus ada ketetapan yang dikeluarkan MUI. Dan memang artinya kalau soal
kehalalan itu, apabila itu halal itu kan enggak jadi masalah. Tapi harus ada
sertifikatnya oleh lembaga yang memiliki otoritas," jelas dia.
Ia juga memastikan MUI terlibat aktif dalam proses pengadaan vaksin corona yang
dilakukan pemerintah. MUI juga akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat
luas tentang pentingnya vaksinasi ini.
"Untuk vaksin saya sudah minta dilibatkan dari perencanaan, pertimbangan
kehalalan vaksin, auditnya di pabrik. Bahkan sekarang lagi kunjungan di RRT,